REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan lokasi longsor di Kabupaten Bogor, Cianjur merupakan daerah merah atau dengan kerawanan longsor yang tinggi. Menurut Kepala Badan Geologi PVMBG Rudy Suhendar, pihaknya saat ini tengah mengirim tim guna memastikan kemungkinan terjadinya longsor susulan.
Selain itu, ia pun memastikan titik-titik yang mengancam agar segera disosialisasikan pada masyarakat setempat oleh Pemerintah terkait agar tidak terjadi korban. "Kami turunkan tim ke lapangan, agar lokasi longsor dilakukan pemetaan untuk melihat kemungkinan atau perluasan longsor karena itu fungsi kita," ujar Rudy dalam sesi jumpa pers di kantor PVMBG, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (6/2).
Rudy mengatakan, dengan kerja sama dengan BPBD provinsi dan kabupaten terus komunikasi, dalam kegiatan saat ini, maupun prakiraan wilayah kerawanan. Hal itu, terkait dengan rekomendasi relokasi warga di sana. Jadi, harus dibahas dengan berbagai pihak dengan mengacu pada temuan di lapangan.
Rudy mengaku, relokasi itu memang tidak mudah. Satu-satunya dengan memberikan peringatan melalui peta bencana yang dikirimkan tiap bulan ke pemerintah. Untuk selanjutnya disosialisasikan pada masyarakat. "Pemda tahu itu rawan bencana. Tapi soal bencana siapapun tidak ada yang tahu. Yang pasti kalau ada rekahan segera dilaporkan," katanya.
Meskipun wilayah itu termasuk rawan longsor, kata dia, karakteristik tanah dan batuannya berbeda. Selain itu, ada faktor lain pengaruh manusia dan tata air.
"Kalau batuan itu given tapi lereng kadang-kadang terjadi pemotongan, berarti ada pengaruh manusia. Trigger lainnya adalah air. Bila tata air di atas tidak teratur bisa terjadi longsor. Tertutup bangunan atau bukaan lahan," katanya