REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Pejabat Venezuela telah menetapkan tanggal pemilihan presiden di tengah kritik luas pemungutan suara awal tidak akan adil. Dewan Pemilihan Nasional mengumumkan pada Rabu (7/2) waktu setempat pemilihan presiden akan diselenggarakan pada 22 April.
Amerika Serikat (AS), negara-negara di Eropa dan Amerika Latin telah mengecam tindakan terburu-buru mengadakan pemilihan presiden yang biasanya diadakan pada akhir tahun. Sedangkan pengumuman tersebut muncul beberapa jam setelah dilakukan perincian dalam negosiasi antara partai sosialis Venezuela yangberkuasa dan kelompok oposisi.
Presiden Nicolas Maduro telah meluncurkan kampanye untuk masa jabatan keduanya dan berdiri sebagai kandidat tunggal. Koalisi oposisi Venezuela yang retak belum menetapkan kandidat atau memutuskan apakah akan memboikot pemilihan tersebut.
Venezuela yang kaya akan minyak itu telah jatuh ke dalam lubang krisis setelah melonjaknya inflasi negara dan kekurangan akan kebutuhan dasar seperti minyak goreng dan tepung.