REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Anggota Polresta Tasikmalaya akan mengikuti shalat Subuh berjamaah dengan berseragam lengkap di lingkungan masing-masing. Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan aksi penyerangan terhadap kelompok ulama dan santri.
Kapolresta Tasikmalaya AKBP Adi Nugraha mengakui, sudah menerima instruksi dari Polda Jabar mengenai hal tersebut. Khusus di Kota Tasik, dia meminta, anggotanya untuk ikut pula shalat Isya dengan tetap berseragam lengkap.
"Sudah kami laksanakan perintah shalat Subuh berjamaah. Semua Babinkantibnas. Malah tidak hanya shalat Subuh tapi shalat Isya juga, wajib berseragam. Ini upaya jaga kondusivitas," katanya pada wartawan, Kamis (8/2).
Sebab, dia menyadari, adanya kasus penganiayaan pada ulama seusai shalat oleh orang yang diduga mengalami gangguan jiwa. Ia berharap, hadirnya aparat kepolisian di Masjid bisa ikut memberi rasa aman pada masyarakat.
"Beberapa kasus penganiayaan dimana dilakukan orang yang diduga sakit jiwa. Kami lakukan ini sebagai upaya preventif," ujarnya.
Adi juga menganjurkan, agar masyarakat tidak ambil keputusan sepihak saat menemukan orang mencurigakan di lingkungannya. "Tidak terprovokasi dengan apa yg ada di internet, tabayun dulu. Jangan main hakim sendiri bila ada orang asing diduga mencurigakan. Laporkan pada kami," ucapnya.