REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pelatih PSMS Medan Djadjang Nurdjaman sudah memprediksi pola permainan Persija di babak semifinal Piala Presiden. Djadjang menyebut pada laga nanti kedua tim bakal beradu strategi yang tak jauh berbeda yakni dengan memfokuskan pada permainan bola-bola efektif.
"Saya bandingkan dengan Persebaya itu berbeda. Persebaya (saat perempat final) itu ball position, sedang Persija itu memainkan teknik bola efektif. Besok, kami akan adu cara bermain seperti itu," ujar Djadjang saat konferensi pers di Balai Persis pada Jumat (9/2).
Djadjang mengungkapkan alasannya untuk tak menggunakan gaya permainan dengan mengutamakan penguasaan bola terutama di lini tengah. Kata dia, gaya penguasaan bola selau digunakannya ketika menukangi Persib Bandung.
Namun, lanjut Djadjang, strategi itu tak cukup manjur ketika berhadapan dengan Persija. Klub yang pernah ditanganinya itu hanya meraih hasil seri ketika bertemu Persija. "Ball position tak terlalu penting bagi saya, kalau dikaitkan dengan Persib betul jarang sekali (menang), bahkan lebih sering seri," katanya.
Djadjang pun telah menyiapkan strategi khusus untuk meredam serangan skuat Macan Kemayoran. Terutama untuk mematikan gerak Marco Simic yang saat ini sudah mengoleksi lima gol di Piala Presiden. Simic menjadi pemain yang paling diwaspadai bagi PSMS Medan.
Menurut Djadjang pemain asal Kroasia itu bisa melakulan tembakan mematikan dari berbagai arah. "Simic rekrutan terbaik menghadapi liga nanti, dia striker berbahaya. Shooting kiri kanan bahaya, badan bagus, dia bahaya," katanya.
Skuat Ayam Kinantan lolos ke babak semifinal setelah menumbangkan Persib Bandung. PSMS lolos sebagai runner-up Grup A mendampingi Sriwijaya FC. Di perempat final, PSMS Medan mengalahkan Persebaya Surabaya yang tampil di tengah dukungan ribuan Bonek.
Sementara itu, partai pertama PSMS Medan melawan Persija berlangsung pada Sabtu (10/2), sedangkan partai kedua berlangsung Senin (12/2).