Sabtu 10 Feb 2018 16:05 WIB

Tontowi Ahmad: Bakat Muda Harus Sering Latih Tanding

Menempa skill bermain tak bisa hanya dari berlatih fisik semata.

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Endro Yuwanto
Pebulutangkis Indonesia, Tontowi Ahmad (kanan) dan Berry Angriawan (kiri) memberikan pelatihan kepada atlet-atlet muda Lombok di lapangan GOR Turide Mataram, Sabtu (10/2) siang WITA.
Foto: Gilang Akbar Prambadi
Pebulutangkis Indonesia, Tontowi Ahmad (kanan) dan Berry Angriawan (kiri) memberikan pelatihan kepada atlet-atlet muda Lombok di lapangan GOR Turide Mataram, Sabtu (10/2) siang WITA.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pebulu tangkis berprestasi Indonesia, Tontowi Ahmad membeberkan rahasia agar bisa menjadi atlet kelas dunia. Peraih gelar juara dunia 2017 di sektor ganda campuran bersama pasangannya, Liliyana Natsir ini menyatakan, faktor seringnya latih tanding sebagai awal dari kesuksesan.

Menurut Tontowi, menempa skill bermain tak bisa hanya dari berlatih fisik semata. Owi, demikian ia biasa disapa, menyebutkan pembentukan karakter dan mental juga wajib dilakukan.

Owi mengatakan, cara agar karakter dan mental menjadi kuat adalah dengan sering menjalani pertandingan. Pebulu tangkis berusia 30 tahun ini percaya atmosfer dari pertandingan akan membuat mental ketika berkarier menjadi lebih kuat. Semakin sering bertanding, maka kekuatan mental akan kian baik.

"Harus sering bertanding karena membiasakan kita menghadapi lawan. Itu sangat positif untuk mengembangkan bakat," kata Owi ketika mengisi kegiatan Djarum Foundation Coaching Clinic di GOR Turide, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (10/2).

Menurut Owi, bakat-bakat muda Indonesia bisa menjadikannya sebagai contoh. Owi mengungkapkan, ketika ia masih anak-anak, menjalani pertandingan merupakan menu wajib sehari-hari untuknya.

Atlet kelahiran Banyumas ini tak mau bakat-bakat muda saat ini mencari-cari alasan sehingga tak bisa menjadikan latih tanding sebagai kegiatan wajib sehari-hari. Owi menegaskan, sebisa mungkin seorang atlet muda jangan terlalu sering berlatih sendirian.

"Dari sejak anak-anak saya latih tanding. Kalau nggak ada lawan, sama ayah sendiri saja lawannya. Pokoknya harus terus bertanding untuk tahu rasanya di lapangan melawan orang lain itu kayak apa," kata Owi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement