Ahad 11 Feb 2018 16:48 WIB

Ribuan Orang Hadiri Kajian Subuh TGB di Surabaya

gerakan safari Subuh berjamaah ini merupakan wujud nyata dalam membangun umat.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur NTB, TGB Muhammad Zainul Majdi mengisi kajian shubuh di Masjid Al Falah, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (11/2).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Gubernur NTB, TGB Muhammad Zainul Majdi mengisi kajian shubuh di Masjid Al Falah, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gerakan Subuh Berjamaah begitu terasa di Masjid Al Falah, Surabaya, Jawa Timur, pada Ahad (11/2). Ribuan jamaah memadati masjid ini, dan melakukan shalat malam terlebih dahulu. Yang istimewa, Subuh berjamaah di Masjid Al Falah pada pagi ini dihadiri Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi.

Ketua DKM Masjid Al Falah, Irwitono, mengatakan gerakan safari Subuh berjamaah ini merupakan wujud nyata dalam membangun umat. Menurut Irwitono, shalat Subuh berjamaah merupakan hal yang menjadi perhatian bagi generasi muda di Indonesia, terutama laki-laki.  "Tantangan terbesar bagi seorang Muslim ialah menyibakkan selimut di pagi hari, memgambil wudhu, dan jalan ke masjid. Banyak orang kuat fisiknya tapi enggak kuat melangkahkan kaki ke masjid saat Shubuh," ujar Irwitono di Masjid Al Falah, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (11/2).

Usai shalat Subuh berjamaah, TGB memberikan kajian Subuh bertajuk "Mempererat Ukhuwah Wathoniyah". TGB mengaku kagum dengan semangat jamaah Masjid Al Falah yang berbondong-bondong ke masjid untuk shalat Subuh berjamaah. Bahkan, beberapa di antaranya melakukan shalat malam terlebih dahulu.  "Dua per tiga dari masjid ini terisi. Mari rawat energi kebaikan ini. Bak ujian, dalam hidup itu bukan berbuat baik, tapi terus berbuat baik," ucap TGB.

Tradisi baik seperti ini, lanjut TGB, harus dijaga dan dibiasakan. TGB mengajak, Shalat Subuh tidak sekadar diartikan sebagai menjalankan perintah Allah SWT, melainkan juga mengambil makna yang terkandung di dalamnya sebagai stimulus bagi setiap jamaah untuk menyebarkan energi kebaikan.

"Shalat Subuh boleh paling sedikit rakaatnya, tapi karena di awal, dia menjadi pembuka kunci. Jadikan Subuh sebagai inspirasi, awal yang paling baik menjadi semangat kita," kata TGB.

TGB yang berlatar belakang seorang santri, mengungkapkan dalam dunia pondok pesantren terdapat sebuah ungkapan berbunyi awal mu akhir mu. Artinya, TGB mengatakanm Subuh sebaik-baik inspirasi dan pendorong bagi seluruh jamaah.

TGB juga menjelaskan tentang ukhuwah wathoniyah yang merupakan dari fitrah manusia. Tak hanya itu, setiap manusia, TGB mengatakan, memiliki keterikatan terhadap tanah kelahirannya. Pun dengan Nabi Muhammad SAW yang begitu mencintai Kota Makkah.

 

"Islam datang sesuai fitrah manusia. Kalau kita bicara Indonesia, jangan karena satu dan dua hal itu bukan berarti hilang cinta kita kepada tanah tempat kelahiran kita," ungkap TGB.

TGB mengajak jamaah bersyukur terhadap karunia Allah akan bumi Indonesia yang beraneka ragam namun tetap utuh. Meski bukan negara Islam, TGB mengatakan, Indonesia menjadi negara yang sangat kondusif bagi umat Islam untuk menjalankan ibadahnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement