REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tim bulu tangkis putra Indonesia berhasil mengalahkan Cina 3-1 pada final Kejuaraan Beregu Asia 2018 atau Badminton Asia Team Championship 2018, Ahad (11/2). Kemenangan ini menjadi kado bagi mantan pebulu tangkis Indonesia, Susy Susanti, yang pada hari ini tepat menginjak usia 47 tahun.
Indonesia membuka kemenangan melalui tunggal putra Jonatan Christie yang berhasil mengalahkan Shi Yugi 21-16 17-21 18-21. Ganda putra Mohammad Ahsan/Angga Pratama menyumbangkan poin kedua dengan kemenangan atas He Jiting/Tan Qian, 19-21 18-21.
Indonesia sempat kehilangan angka ketika Anthony Sinisuka Ginting kalah dari Qiao Bin dalam pertarungan rubber gim, 21-12 11-21 21-14. Namun, ganda putra Rian Agung Saputro/Hendra Setiawan sukses memastikan kemenangan untuk Indonesia 14-21 19-21 0-1.
Dengan kemenangan ini, laga antara Firman Abdul Kholik melawan Zhao Junpeng pun tidak perlu dilakukan.
Sebelum pertandingan, Susy yang kini menjabat Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI tersebut mengharapkan kemenangan tim putra dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia 2018. Dia berharap kejuaraan yang merupakan kualifikasi Piala Thomas menjadi salah satu kadonya.
Susy merayakan hari ulang tahunnya bersama tim bulu tangkis Indonesia yang tengah bertarung dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia 2018 di Malaysia. "Biar menang tim Thomas ya, mudah-mudahan semangat untuk hari ini, buat Indonesia ya," kata Susi setelah meniup lilin di kue ulang tahunnya dilansir laman resmi PBSI, dikutip dari Antara.
Tim Indonesia menyiapkan kejutan untuk Susi saat berkumpul bersama waktu makan siang. Susi tampak terkejut ketika ia memasuki rungan dan mendapati Gregoria Mariska Tunjung tengah membawa kue ulang tahun untuknya disertai seluruh tim yang bernyanyi selamat ulang tahun.
"Ulang tahun ke-17 nih, ha ha ha... Terima kasih buat tim atas semua perhatian dan doanya. Mudah-mudahan dapat kado ulang tahun yang indah dengan kemenangan tim Thomas," ujar Susy yang juga merupakan peraih medali emas tunggal putri di Olimpiade Barcelona 1992.
Susi mengaku sempat curiga atas kejutan yang akan didapatkannya dari tim dalam hari ulang tahunnya tersebut. “Karena biasanya kamar ini terbuka terus, kok sekarang tertutup ya, sudah gitu Minarti Timur kok agak aneh dan menunda-nunda saya pergi ke kamar ini,” ujar Susi soal kejutan untuknya.
Sementara tim putri Indonesia terhenti di semifinal dan harus puas mendapat medali perunggu setelah dikalahkan Jepang dengan skor 0-3 di empat besar. Jepang keluar sebagai juara setelah mengalahkan Cina di final.