Senin 12 Feb 2018 18:59 WIB

Tonga Berlakukan Status Darurat Badai Gita

Pusat badai Gita akan berjalan ke selatan Tonga.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Badai (ilustrasi)
Foto: AP/Carsten Rehder
Badai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NUKUALOFA -- Tonga mengumumkan status darurat setelah badai Gita menerjang negara di kepulauan Pasifik itu. Sebelumnya badai tersebut telah melanda Samoa hingga penduduknya banyak yang mengungsi ke tempat-tempat yang lebih tinggi.

Status darurat diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Tonga, Semisi Sika, setelah badai Gita tiba di negara itu pada Senin (12/2) malam. Warga memasang papan kayu di luar jendela untuk melindungi rumah mereka dari terjangan badai yang memiliki kekuatan angin 121 mil per jam.

Sekolah dan tempat kerja di Tonga yang berpenduduk sekitar 105 ribu orang, telah ditutup menjelang badai. Otoritas Tonga mengatakan penduduk di daerah rawan banjir harus pindah ke pusat evakuasi. Sementara mereka yang berada di dataran yang lebih tinggi harus menghindari jalanan dan tinggal di dalam rumah.

 

Baca juga, Tonga Bersiap Menghadapi Badai Gita.

 

Ben Noll, seorang ahli meteorologi di Institut Penelitian Air & Atmosfer Nasional Selandia Baru (NIWA), mengatakan pusat badai Gita akan berjalan ke selatan Tonga. "Meskipun angin topan tidak secara resmi mendarat, Tonga tetap berada di dalam bahaya untuk waktu yang lama," kata Noll, dikutip The Independent.

Menurut NIWA, setelah menerjang Tonga, badai tersebut diperkirakan akan menuju ke barat dan melakukan perjalanan ke Fiji pada Selasa (13/2) dan Rabu (14/2). Lalu badai akan ke selatan Vanuatu pada Kamis (15/2) dan Jumat (16/2), serta ke selatan wilayah Prancis, New Caledonia, pada Jumat (16/2).

Metservice memperkirakan badai Gita akan mencapai puncaknya sebagai badai Kategori 4. Namun badan meteorologi regional lainnya mengatakan badai tersebut bisa mencapai peringkat paling parah, yaitu badai Kategori 5.

Badai semakin menguat sejak menerjang Samoa dan Samoa Amerika pekan lalu. Bencana alam ini telah menyebabkan kerusakan bangunan, pemadaman listrik, dan banjir yang meluas.

Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan keadaan darurat di Samoa Amerika, yang merupakan bagian dari wilayah AS. Pengumuman tersebut memungkinkan Federal Emergency Management Agency untuk menyediakan peralatan dan sumber daya untuk membantu 50 ribu penduduknya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement