Selasa 13 Feb 2018 15:02 WIB

PBSI tak akan Paksakan Atlet Tampil di 12 Turnamen

Susy mengklaim hampir seluruh negara memang tidak setuju dengan kebijakan tersebut.

Rep: Santi Sopia/ Red: Endro Yuwanto
Susy Susanti
Foto: ANTARA/Rosa Panggabean
Susy Susanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Susy Susanti mengatakan, PBSI tidak akan memaksakan atlet mengikuti 12 turnamen dalam setahun sebagaimana aturan The Badminton World Federation (BWF). PBSI tetap mengutamakan kondisi para atlet.

"Kami akan lihat kondisi atlet-atlet kok, kalau pemain muda yang masih butuh banyak pengalaman mungkin nggak masalah," kata Susy kepada Republika.co.id, Selasa (13/2).

Susy mengklaim hampir seluruh negara memang tidak setuju dengan kebijakan tersebut. Diskusi untuk menyampaikan masukan ke BWF sudah dimulai oleh beberapa negara yang keberatan.

Ada denda yang dikenakan bagi negara yang tidak mengikuti imbauan BWF. Tetapi Susy menegaskan sejumlah negara, termasuk Indonesia akan meminta penjelasan, kepentingan BWF terkait kebijakan tersebut.

"Intinya harus bisa ada penjelasan, totalitas ya totalitas, uang masuk, tapi kan untuk atletnya sendiri harus dilihat. Sudah ada pengumuman, kita bukan galaulah, para atlet juga waduh nggak salah, itu (jumlah) kebanyakan, jadi diskusi semua atlet," jelas Susy menambahkan.

Salah satu pertimbangan BWF, menurut Susy, agar olah raga bulu tangkis semakin ramai dengan kehadiran atlet-atlet ternama. Ada sekitar 15 hingga 16 turnamen dalam setahun yang bisa diikuti atlet, termasuk Asian Games dan Kejuaraan Dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement