REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekolah Muslim pertama di Wallonia, Charleroi, provinsi Walloon Hainaut, Belgia. Arsitek bernama Fatih Bayraktar, yang merupakan seorang sukarelawan dengan Federasi Islam Belgia, mengatakan kepada kantor berita Belga bahwa Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar tersebut akan diberi nama "La Vertu" (Virtue) atau memiliki arti kebajikan.
"Sekolah itu akan menempati bangunan seluas 3.500 meter persegi yang saat ini menampung sebuah blok kantoran," kata Bayraktar, dilansir dari The Brussels Times, Rabu (14/2).
Properti, yang lokasinya dekat dengan stasiun kereta Charleroi-Sud, itu dibeli seharga 750 ribu euro oleh asosiasi Komunitas Muslim Belgia. Asosiasi itulah yang mengelola aset federasi tersebut.
Sebuah permohonan penggalangan dana telah diluncurkan untuk pelaksanaan dalam menyesuaikan lingkungan kerja, yang juga menghabiskan biaya 750 ribu euro.
Sementara itu, permohonan pendaftaran dan subsidi masih perlu diajukan ke Federasi Brussel Wallonia. Seperti halnya yang dilakukan pada sekolah TK, SD, dan sekolah menengah lainnya yang didirikan oleh Federasi Islam di Schaerbeek.
Kelas-kelas di sekolah "La Vertu" itu akan mengikuti program akademik klasik bersama dengan kelas agama Muslim. Namun, sekolah tersebut diperkirakan tidak akan siap untuk tahun akademik 2018.
Federasi Islam Belgia telah aktif sejak 2007. Mereka memiliki 31 masjid, dua sekolah, sebuah organisasi bantuan kemanusiaan dan tiga pusat agama dan budaya (di Charleroi, Farciennes dan Marchienne-au-Pont).