Kamis 15 Feb 2018 17:14 WIB

Hujan Semalaman di Padang Hanyutkan 550 Ton Sampah

Sampah memenuhi bibir pantai, sungai, hingga drainase.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Sampah kota padang, ilustrasi
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Sampah kota padang, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota Padang menghadapi masalah sampah bila hujan deras mengguyur kota selama lebih dari lima jam. Sampah rumah tangga dari daerah hulu sungai akan terbawa ke muara sungai dan mengendapkan sampah di bibir pantai. Seperti yang terjadi pada Rabu (14/2) saat hujan deras melanda seluruh bagian Kota Padang sejak sore hingga Kamis (15/2) dini hari.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang Al Amin memperkirakan, sebanyak 550 ton sampah harus diangkut oleh petugas kebersihan setelah hujan deras yang menyebabkan banjir di sejumlah titik semalam. Angka sebanyak itu tersebar tak hanya di sepanjang Pantai Padang dan Muaro Lasak, tetapi juga titik lain di beberapa sungai besar dan drainase-drainase kota.

Amin menyebutkan bahwa sampah yang tidak diolah, baik didaur ulang atau diproduksi untuk kompos, akan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Aia Dingin, Kota Padang. Meski volume sampah meningkat setiap kali hujan turun, Amin mengaku tidak menambah jumlah petugas kebersihan di lapangan. "Kita maksimalkan saja yang ada," kata Amin, Kamis (15/2).

Catatan Pemerintah Kota Padang, sebanyak 300 ton sampah sudah diangkut ke TPA Aia Dingin pada Kamis (15/2) siang. Angka ini diperkirakan terus bertambah mengingat periode hujan yang cukup lama semalam membuat volume air di sungai-sungai besar di padang meningkat. "Ya proyeksi kami angkanya menyentuh 550 ton," kata Amin.

Hujan deras yang mengguyur Kota Padang sejak Rabu (14/2) sore hingga Kamis (15/2) dini hari memang cukup mengagetkan. Sejak dua pekan lalu, cuaca di Kota Padang relatif kering dan panas. Hujan deras juga jarang terjadi sejak Januari lalu. Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau menyebutkan, hujan deras kemarin terjadi karena adanya penimbunan penguapan akibat cuaca panas yang terjadi beberapa waktu terakhir di Sumatra Barat.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping Padang Pariaman, Budi Samiadji, mengkapkan bahwa cuaca panas sejak awal Februari menyebabkan penguapan yang tinggi dan menumpuk, sehingga intensitas hujan yang turun cukup lebat. Catatan BMKG, intensitas hujan yang turun kemarin sebanyak 193 milimeter per 24 jam. Derasnya hujan kemarin, kata Budi, diperkirakan akan membuat cuaca di Padang akan kembali kering dan panas dalam beberapa hari ke depan.

Budi menyebutkan beberapa hari ke depan cuaca diperkirakan kembali dominan panas atau cerah berawan karena saat ini kondisi atmosfer Sumbar dalam masa peralihan dari musim basah ke musim kering.

Meskipun didominasi cuaca panas, Budi memperkirakan sebagian wilayah di Sumbar masih berpotensi hujan ringan pada malam hari beberapa hari ke depan, yakni di daerah Kota Padang, Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Padang Panjang, Agam, dan Bukittinggi.

Kemudian untuk potensi hujan intensitas sedang pada malam hari terjadi di Kepulauan Mentawai dan Kota Pariaman. "Suhu Sumbar beberapa hari ke depan 17 hingga 31 derajat celsius," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement