REPUBLIKA.CO.ID, UTARA -- Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan siap menerima kedatangan sapi Brahman Cross. Kabupaten tersebut didorong menjadi wilayah perbibitan sapi potong. Hal ini sebagai bukti nyata pemerintah daerah Luwu Utara dalam mendukung kegiatan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB).
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengatakan, keseriusan Luwu Utara dalam menggarap pembibitan ternak sapi potong ini dibuktikan dengan telah dialokasikannya dana APBD sekitar lebih dari Rp 4 miliar.
"Itu untuk pembangunan Ranch Peternakan seluas 250 hektare," ujae dia melalui siaran pers.
Pembangunan tersebut meliputi pembangunan kantor UPTD Perbibitan, pembangunan pagar ternak, pembangunan gudang pakan, pembangunan kandang ternak, pembangunan pos jaga, pengadaan kendaraan operasional UPTD, dan pengkrikilan jalan ke lokasi ranch sepanjang dua kilometer (km).
Ia melanjutkan, berbagai upaya telah dilakukan termasuk berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan terkait revisi Kawasan Hutan Lindung untuk alih penggunaan Lahan yang direncanakan untuk peternakan.
Terkait penyediaan pakan yang nantinya dibutuhkan, Indah mengatakan, saat ini lokasi Ranch peternakan telah dilakukan penanaman hijauan pakan (HPT) seluas 10 hektare dan pada 2018 akan ditambah 40 hektare.
"Di sekitar ranch telah kami tanam rumput gajah dan indigofera," ungkapnya.
Keberadaan hijauan pakan ternak dinilai penting mengingat karakteristik sapi Brahman Cross yang berbeda dengan sapi Bali. Sapi Brahman Cross enggan birahi kalau pakannya tidak cukup dan tidak cocok.
Indah menambahkan, pihaknya telah mempersiapkan kamera pengaman (CCTV) dengan dibantu pengamanan oleh Linmas dan Babinsa sebanyak 17 orang.
"Sehingga kekhawatiran untuk kehilangan menjadi sangat kecil," katanya.