REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali mengirimkan tim Flying Health Care (FHC) yang keempat untuk menangani kasus gizi buruk dan campak di Asmat, Papua. Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek mengatakan, sebenarnya tim FHC sudah pulang. Namun, kata dia, Kemenkes masih mempertanyakan ketahanan pangan di Asmat dan akses masyarakat kepada makanan.
Sebab selama ada makanan, kata dia, masyarakat bisa hidup. Dan jika pasokan makanan sudah habis, masyarakat setempat pindah tempat. Untuk itu, kata dia, Kemenkes sudah mengirimkan tim FHC yang keempat dan dokter umum terutama untuk gizi dan imunisasi.
"Sudah berangkat kemarin. Kami juga mau masuk ke desa-desa, distriknya," katanya, di Jakarta Selatan, Senin (19/2).
Mereka menjadi pendamping untuk mengatasi masalah ini. Dia menambahkan, untuk sementara dokter spesialis dan PPDS dari Universitas Hasanuddin (Unhas) masih bertugas di sana. Ke depannya, pihaknya bersama dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), hingga Kementerian Pertanian akan mengadakan rapat koordinasi.
Rencananya rapat koordinasi dilakukan pekan ini. Nila menegaskan, dibutuhkan kerja sama lintas sektor menangani masalah ini.
"Kalau hanya Kemenkes kami tidak sanggup karena bagaimana transportasi, bahan bakar minyak (BBM), listrik, akses air bersih, perumahan dan lain-lain. Jadi harus dilihat dan diselesaikan secara menyeluruh," ujarnya.