REPUBLIKA.CO.ID, MILAN — Komisioner FIGC Roberto Fabbricini mengaku khawatir dengan laporan mengenai stabilitas keuangan AC Milan. Fabbricini mengatakan dia akan mencoba berkomunikasi dengan klub yang dimiliki oleh pengusaha asal Cina itu, Li Yonghong.
New York Times dan Il Sole 24 Ore pernah menerbitkan laporan investigasi mengenai kondisi keuangan Li beberapa waktu lalu. Awal pekan ini giliran surat kabar Corriere della Sera menerbitkan aset-aset yang dimiliki oleh pemilik Li.
Laporan tersebut juga memuat informasi salah satu perusahaan Li dinyatakan bangkrut oleh pengadilan di Cina, tahun lalu. Putusan bangkrut itu dibacakan sebelum Li melakukan pengambilalihan Milan pada April 2017.
"Saya khawatir tentang Milan, karena ini adalah situasi mengenai klub besar dan elemen sepakbola Italia yang sangat penting," kata Fabbricini dilansir dari Football Italia, Rabu (21/2).
Pemilik AC Milan, Li Yonghong. (EPA/MATTEO BAZZI)
Fabbricini menjadi komisioner FIGC setelah pemilihan presiden FGC gagal dilakukan bulan lalu. Dia didampingi oleh wakilnya yang juga legenda Milan, yakni Alessandro Costacurta, ditugaskan untuk melakukan pembenahan di federasi sebelum pemilihan presiden kembali.
Fabbricini menyatakan kondisi Milan membuatnya harus sangat waspada dengan kondisi keuangan klub. “Kami akan lihat bagaimana keadaan berkembang, tetapi membaca koran itu benar-benar membuat Anda berpikir. Jadi, kami harus sangat waspada. Saya akan mencoba menghubungi klub selama beberapa hari ke depan dan memahami situasinya,” kata dia.
Sementara itu, CEO Milan Marco Fassone, perwakilan Elliott Management, dan Direktur Eksekutif Milan Li Han berada di London kemarin untuk menemukan kesepakatan refinancing. Li memiliki utang kepada Elliott Management yang dibayar pada Oktober 2018.
“Menurut La Repubblica mereka sedang dalam pertemuan dengan Merrill Lynch untuk mencari pemegang saham minoritas baru yang dapat menutupi sebagian dari beban tersebut,” tulis Football Italia.
Li harus menyediakan dana 11 juta euro untuk meningkatkan modal yang ditetapkan pada April 2017 dan tenggat waktu untuk memenuhinya, yakni ketika rapat dewan direksi pada Senin (26/2) pekan depan.