REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki) mengagendakan dua kejuaraan uji coba Asian Games 2018 di Eropa pada Juni. PB Forki sedang mempertimbangkan Prancis dan Italia sebagai lokasi uji coba karena dua negara itu kuat dalam karate.
"Kami tidak ingin uji coba di Asia karena banyak negara-negara yang akan ikut untuk Asian Games," kata Sekretaris Jenderal Forki Lumban Sianipar di Jakarta, Rabu (21/2).
PB Forki, menurut Lumban, juga masih mempertimbangkan untuk menggelar pemusatan pelatihan atlet-atlet nasional di Eropa pada Juni setelah mengikuti uji coba Asian Games.
"Kami mempunyai 29 atlet nasional yang berlatih di Ciloto, Cianjur, Jawa Barat dengan tujuh pelatih. Kami juga sedang mengusulkan keterlibatan pelatih asing di Ciloto," ujarnya.
PB Forki akan menyeleksi 29 atlet pelatnas hingga menghasilkan delapan atlet utama yang akan mengikuti kejuaraan uji coba dan pelatihan luar negeri jelang Asian Games. Rencana seleksi pada pekan pertama Maret serta pertengahan Mei sebelum Kejuaraan Federasi Karate-Do Asia.
Seleksi atlet-atlet utama Asian Games itu, lanjut Lumban, akan berlangsung di lokasi pelatnas Forki di Ciloto. Tempat ini dipilih agar atlet lebi fokus. Ia menilai di Jakarta banyak godaan bagi para atlet. Selain itu, kata Lumban, tekanan udara di Ciloto lebih berat, sehingga jika tampil di Jakarta akan lebih ringan.
Saat ini pelatnas di Ciloto masih memakai 60 peralatan latihan yang lama. "Tapi kami akan kembali mengajukan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga jika ada kekurangan," katanya.
Lumban mengatakan pengurus induk cabang olahraga karate itu mendapatkan anggaran Rp 11 miliar dari Kemenpora. Tapi, anggaran yang telah cair sebesar 70 persen. PB Forki membidik satu medali emas dari 18 nomor pertandingan dalam Asian Games 2018.