Kamis 22 Feb 2018 10:03 WIB

Pelatih Shakhtar Donetsk: Seharusnya Kami Cetak Banyak Gol

Giallorossi harus berterima kasih kepada kipernya, Alisson.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Paulo Fonseca
Foto: EPA-EFE/SERGEY DOLZHENKO
Paulo Fonseca

REPUBLIKA.CO.ID, KHARKIV -- Juru taktik Shakhtar Donetsk Paulo Fonseca meyakini timnya bisa meraih kemenangan dengan margin lebih besar dari 2-1 ketika menghadapi AS Roma pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis (22/2) dini hari WIB tadi. Ia bahkan menilai Giallorossi harus berterima kasih kepada kipernya, Alisson.

Giallorossi tampil impresif pada interval pertama dan berhasil mencuri gol lebih dulu melalui pemain muda, Cengis Under pada menit ke-41. Namun, semuanya berbalik selepas turun minum. Il Lupi kehilangan visi bermain dan mampu dimanfaatkan dengan Shakhtar melalui gol Facundo Ferreyra pada menit ke-52 serta Fred menit ke-71.

"Kami telah memulai dengan sangat baik dan kami menciptakan kesempatan mencetak gol pertama, bahkan jika tidak ada seorang pun di sana untuk menyelesaikannya," kata Fonseca dilansir Football Italia, Kamis (22/2).

Entrenador berusia 44 tahun itu mengatakan, Shakhtar mampu melakukan manuver serangan ketika pada babak pertama berjalan meskipun harus tertinggal lebih dulu.

"Kami dalam kondisi baik secara fisik yang bisa saya pastikan adalah tidak begitu mudah setelah liburan panjang musim dingin. Adapun kami rasa kami bisa menang dengan margin yang lebih besar," sambung pelatih asal Portugal.

Fonseca menambahkan, Roma harus berterima kasih dengan penyelamatan Alisson dalam beberapa kesempatan yang terjadi. Ia mengaku portiere asal Brasil itu tampil gemilang dalam laga yang dimainkan di Stadion Donbass Arena. "Saya rasa Roma harus berterima kasih kepada kipernya karena dia melakukan banyak penyelamatan gemilang," ucap dia.

Alhasil dalam kemenangan ini, sang rival abadi Dynamo Kiev tersebut sukses memenangkan semua pertandingan kandang di Liga Champions musim 2017/2018, termasuk terhadap dua tim Italia, Roma, dan Napoli di fase grup. "Saya pikir itu kebetulan. Sangat sulit bermain melawan tim Italia, terutama jika Anda tertinggal, karena mereka sangat terorganisasi dengan baik."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement