Kamis 22 Feb 2018 18:53 WIB

AGP Berdayakan Warga Rehabilitasi Sungai Citarum

Pemberdayaan lewat bantuan KUR dengan melibatkan HIPMI

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Maman Sudiaman
Seorang penduduk mencari udang di antara tumbuhan air di Cisanti, kawasan hulu sungai Citarum, di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Selasa (20/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Seorang penduduk mencari udang di antara tumbuhan air di Cisanti, kawasan hulu sungai Citarum, di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Selasa (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, KERTASARI -- Sejak awal 2018, Artha Graha Peduli (AGP) Foundation mulai terlibat dalam upaya rehabilitasi Sungai Citarum di hulu sungai yaitu Situ Cisanti di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Salah satu programnya adalah dengan memberdayakan warga setempat yang terkena dampak perbaikan Sungai Citarum.

Vice KUR Bank Artha Graha Wilayah Jawa Barat, Ahmad Abdussalam mengungkapkan upaya pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh Artha Graha sebagai komitmen perusahaan dan bagian dari pilar Artha Graha Peduli. Dengan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui Bank Artha Graha.

"Tahap awal, Bank Artha Graha menyalurkan KUR melalui pola bapak angkat. Saat ini yang kita gandeng sebagai bapak angkat untuk pemberdayaan warga di Cisanti yaitu Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Bandung," ujarnya saat ditemui di stand Artha Graha Peduli pada acara pameran Citarum Harum, Kamis (22/2).

Menurutnya, secara teknis HIPMI akan mencari warga di Desa Tarumajaya yang potensial untuk memperoleh dana KUR. Kemudian, mereka akan direkomendasikan ke Bank Artha Graha untuk mendapatkan dana tersebut. "Sejak awal Februari yang mendapatkan KUR sebanyak 20 orang," katanya.

Ia menuturkan, mereka yang mendapat KUR tinggal di hulu sungai Citarum. Katanya, pihaknya menyasar warga yang terkena dampak revitalisasi sungai Citarum terutama di sekitar wilayah Situ Cisanti.

"Mereka yang mendapat dana KUR adalah petani kentang, daun bawang dan lainnya," ungkapnya. Ahmad menambahkan, di Desa Tarumajaya terdapat 14 ribu jiwa warga dengan total 1.200 Kepala Keluarga (KK). Pihaknya menargetkan di wilayah tersebut bisa menyalurkan KUR untuk 1.000 debitur.

Menurutnya, HIPMI yang berperan sebagai bapak angkat akan melakukan pendampingan kepada warga yang mendapat KUR. Baik pengawasan dan pembinaan selama tiga tahun. "Kita mendukung program Citarum dengan fokus memberikan dana KUR kepada warga yang terkena dampak revitalisasi. Mereka (yang terkena dampak) butuh alih usaha. Kita pikirkan usaha untuk mereka apa," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement