Jumat 23 Feb 2018 01:22 WIB

Kemenpora-KONI Evaluasi Pelatnas Seusai Test Event

Test event Asian Games bukan tolok ukur prestasi atlet-atlet pelatnas Indonesia.

Tim basket putra Indonesia menjuarai Turnamen Invitasi Asian Games 2018. Turnamen ini merupakan test event pesta olahraga negara-negara Asia tersebut.
Foto: ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Tim basket putra Indonesia menjuarai Turnamen Invitasi Asian Games 2018. Turnamen ini merupakan test event pesta olahraga negara-negara Asia tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama KONI akan mengevaluasi perkembangan pelatihan atlet-atlet nasional menjelang Asian Games 2018 selepas test event Turnamen Invitasi Asian Games di Jakarta pada 8-15 Februari.

"Kami akan memantau secara detail ke semua cabang olahraga yang sudah menggelar uji coba. Kami minta agar atlet dapat meningkatkan motivasi latihan karena lawan sebenarnya ada pada Asian Games nanti," kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Mulyana di Jakarta, Kamis (22/2).

Mulyana mengatakan, test event Asian Games memang bukan tolok ukur prestasi atlet-atlet pelatnas Indonesia. Sebab kejuaraan uji coba merupakan simulasi penyelenggaraan.

"Bagi atlet-atlet yang belum meraih prestasi pada uji coba, mereka masih punya waktu hingga Asian Games untuk memperbaiki kelemahan," ujarnya.

Mulyana mengatakan keikutsertaan atlet-atlet pelatnas Indonesia dalam kejuaraan uji coba Asian Games merupakan langkah untuk pengujian mental bertanding serta pengujian lapangan pertandingan. Ia mengatakan pihaknya tidak sekadar melihat apakah ada atlet yang berlatih atau tidak, tetapi juga apa yang sedang dilatih dan pada tahapan apa.

Kemenpora akan melakukan evaluasi secara menyeluruh pada April untuk semua cabang olahraga yang akan turun dalam Asian Games ke-18. "Jika pada cabang olahraga ada atlet yang tidak mengalami kemajuan dalam latihan, induk cabang olahraga wajib mempromosikan atlet-atlet yang belum mendapatkan surat keputusan pelatnas," katanya.

Evaluasi itu, menurut Mulyana, tidak berupa hasil mengikuti kejuaraan. Misalnya VO2 Max meningkat atau tidak, daya tahan, kelincahan, dan penguasaan tekniknya.

Selain evaluasi proses latihan, Kemenpora dan KONI juga akan melakukan pengawasan anggaran pelatnas yang telah diberikan kepada pengurus induk cabang olahraga.

"Kami akan memantau terkait distribusi uang saku kepada atlet-atlet pelatnas dari induk cabang olahraga. Pencairan dana berasal dari Kementerian Keuangan kepada induk cabang olahraga lantas dari induk cabang olahraga kepada atlet," katanya.

Kemenpora, lanjut Mulyana, ingin mengetahui distribusi uang saku itu melalui rekening atau secara langsung dalam bentuk tunai.

"Kami meminta rekening koran dari setiap induk cabang olahraga setiap bulan untuk melihat penggunaan anggaran dari pemerintah. Kami minta rekening koran itu paling lambat tanggal 26," ujarnya. 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement