REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indah. “Sungguh tempat yang memikat, terutama bagi turis yang hanya berkunjung untuk sekadar berfoto ria, setelah itu pulang. Tempat yang indah, terutama di saat matahari tenggelam.” Sebuah komentar tertulis di sebuah laman destinasi itu terpajang untuk menyampaikan kesannya terhadap Masjid Kota Kinabalu, Malaysia.
Masjid yang secara resmi dibuka pada 2 Februari 2000 ini tercatat sebagai masjid utama kedua yang berada di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia. Masjid ini menawarkan daya pikatnya karena memiliki bentuk yang mengadopsi pada Masjid Nabawi di Madinah.
Selain itu, seperti ditulis dalam komentar review di sebuah situs destinasi wisata, pendaran cahaya matahari tenggelam akan semakin menambah eksotisme masjid yang terletak di Teluk Likas.
Masjid City Kinabalu
Menyaksikan video aerial (video tampak udara) yang diunggah di laman Youtube, terlihat masjid ini memiliki empat buah menara. Menara masjid ini melekat dengan bangunan utama. Letaknya berada di empat sudut penjuru mata angin. Namun, penempatannya agak sedikit berbeda dibandingkan masjid pada umumnya. Keempat menara ini berdiri tidak mengelilingi kubah utama masjid. Tetapi, empat menara ini berada di belakang posisi kubah serta mengitari sebuah hamparan persegi yang pada bagian tengahnya terdapat motif garis berbentuk bintang segi delapan.
Seperti halnya menara di Masjid Nabawi, bagian dasar dari menara di Masjid Kota Kinabalu ini memiliki bentuk kotak. Setelah dipisahkan dengan sebuah balkon, bentuk menara berubah menjadi bentuk oktagonal. Tapi, adopsi bentuk menara dari masjid ini tidak secara mutlak mengarah pada gaya di Masjid Nabawi.
Pengaruh Eropa dan arsitektur Mughal ternyata tersirat juga pada menara masjid ini. Ini terlihat dari adanya pilar dan cupola pada bagian menara itu. Cupola ini merupakan hiasan berupa menara kecil pada pucuk kubah yang berfungsi sebagai ventilasi sekaligus tempat masuknya cahaya. Pada bagian teratas dari menara masjid tersebut terdapat kubah berukuran kecil. Warna yang dipilih pada bagian kubah kecil ini selaras dengan warna yang terdapat pada kubah utama.
Kubah utama Masjid Kota Kinabalu memiliki pola bergaris dengan warna biru menyala yang terlihat dominan. Sementara itu, untuk bentuk kubah masjid, terlihat adanya pengaruh dari bentuk kubah masjid-masjid berarsitektur Persia yang tumbuh subur di kawasan Iran. Bentuknya menyerupai bentuk umbi bawang. Namun, kubah yang ada pada Masjid Kinabalu ini tidak dihiasi secara masif keramik yang berwarna-warni layaknya kubah pada masjid gaya Persia.
Dari tampak luar, masjid tersebut memiliki warna putih yang dominan. Warna putih ini hampir mengisi seluruh bagian dinding bangunan masjid. Warna putih ini menjadi terlihat kontras dengan warna kubahnya yang berwarna biru bermotif.