Ahad 25 Feb 2018 23:03 WIB

Kementan Evaluasi Pendayagunaan Alat Mesin Pertanian

Evaluasi ini dilakukan sesuai dengan arahan menteri pertanian.

Petani mengemudikan mesin panen saat acara Panen Raya dan Serap Gabah Petani di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Senin (20/3).
Foto: Republika/Prayogi
Petani mengemudikan mesin panen saat acara Panen Raya dan Serap Gabah Petani di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Senin (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR  -- Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan evaluasi pendayagunaan alat mesin pertanian atau alsintan dengan melalukan pemetaan di setiap kabupaten.

"Tahap awal kami melakukan pemetaan di 13 provinsi dulu, seperti di Jawa Barat, NTB, Sulawesi Selatana, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Aceh dan Banten," kata Sekretaris BPPSDMP Kementan, Surachman Suwardi usai rapat koordinasi evaluasi alsintan di STPP Bogor, Ahad (25/2).

Surachman menyebutkan, evaluasi ini dilakukan sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, agar BPPSDMP bersama Dirjen PSP dan Badan Ketahanan Pangan serta Litabang melakukan upaya optimalisasi alat dan mesin pertanian.

Selain itu, berdasarkan hasil tinjauan di lapangan perlu ditindaklanjuti dengan kegiatan di lapangan untuk mendorong pendayagunaan alsintan agar lebih optimal.

"Kami melalukan pemetaan posisinsaat ini pendayagunaan alsintan dilapangan. Tentul hal ini belum optimal, dan perlu didorong," kata Surachman.

Ia mengatakan, dari beberapa sampel yang ditemukan di lapangan, kendala kurang optimalnya pendayagunaan alsintan seperti penggunaan mesin yang tadinya untuk luasan tertentu tetapi tidak digunakan, kondisi ini terkait mobilisasi di lapangan.

Kementan mendorong bagaimana mengotimalkan pendayagunaan alsintan untuk mendukung ketahanan pangan. Dan pendayagunaan alsintan lebih bermanfaat lagi dalam rangka mendukung upaya khusus di tingkat nasional.

"Secara umum kita petakan komponen alsintan yang utama dulu, seperti traktor dan combain harvester. Kita evaluasi sejauh mana pendayagunaannya sehingga bisa berdampak terhadap budi daya yang terkait program upaya khusus ini," kata Surachman.

Dalam evaluasi ini BPPSDMP bersama Dirjen PSP dan Badan Ketahanan Pangan serta Litbang akan melakukan pemetaan ke kelompok tani, dan Pokja yang menjadi bagian dari tugas pokok fungsi BPPSDM untuk melihat sejauh mana optimalisasi alsintan.

Upaya selanjutnya bagiaman membuat kelompok tani bisa meningkatkan kapasitas pasang alsintan sehingga terjadi tidak terjadi lagi pendayagunaan yang tidak optimal. "Karena kalau alsintan tidak optimal akan berdampak juga pada luasan lahan pertanian yang tidak optimal," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement