REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak bosan untuk menyapa masyarakat dengan cara 'blusukan'. Dengan blusukan dia ingin mengecek secara langsung program pemerintah yang telah berlangsung.
Setelah akhir pekan kemarin Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri meninjau pelayanan rumah sakit di Bandung, kali ini Jokowi pergi ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) di Jakarta. Bedanya kali ini Jokowi melakukan pengecekan ditemani bos Dana Moneter Internasional, Internasional Monetery Fund (IMF) Chirstine Lagarde, selaku Direktur Pelaksana IMF.
Peninjauan keduanya berlangsung usai mereka melakukan pertemuan di Istana Negara pada pagi hari. Bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Jokowi serta Legarde pun meluncur ke RSPP.
Tiba sekitar pukul 11.15 WIB, Jokowi dan Lagarde mendatangi gedung poliklinik kartu indonesia sehat (KIS). Di sana Jokowi mengajak Lagarde bertegur sapa dengan sejumlah pasien dan kelurganya. Jokowi pun sempat memperlihatkan contoh KIS yang dimiliki warga.
Tak berselang lama, keduanya berjalan ke gedung lain di RSPP untuk melihat kondisi ruangan merawat pasien kelas satu dan kelas tiga. Ketika berkunjung ke ruangan pasien kelas tiga, Jokowi menjelaskan kepada Lagarde bahwa ruangan kelas tiga yang memiliki fasilitas baik ini diberikan kepada pasien tanpa mereka harus membayar sepersepun.
Memang terdapat perbedaan dengan ruangan kelas pertama di mana ruangan pertama dihuni oleh dua tempat tidur, sedangkan ruang pasien kelas tiga dihuni lima tempat tidur. Meski demikian pelayanan yang diberikan kepada pasien tidak akan berbeda.
"Kita ingin menunjukan bahwa Indonesia memiliki sistem jaminan kesehatan sosial (JKS) yang namanya BPJS dan KIS. Saya juga sampaikan ke dia (Lagarde) bahwa KIS ini sudah digunakan 92,4 juta penduduk, kemudian total BPJS 193,1 juta diberikan kepada masyarakat," ujar Jokowi usai melakukan tinjauan, Senin (26/2).
Dia menyampaikan, 'blusukan' yang dilakukan ke RSPP bersama Legarde sebenarnya bukan semata-mata keinginannya pribadi. Justru pada saat pertemuan di Istana Negara, Lagarde yang meminta secara langsung untuk melihat sistem jaminan kesehatan.