Selasa 27 Feb 2018 18:17 WIB

Spanduk OK OCE di Melawai Dicopot

OK OCE tak pernah punya program untuk PKL di daerah Melawai.

Rep: Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno.
Foto: Republika/Sri Handayani
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI akhirnya mencopot spanduk One Kecamatan One Center of Enterpreneurship (OK OCE) di Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Spanduk -spanduk itu terpasang di sejumlah tenda pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan OK OCE tidak pernah punya program untuk PKL di daerah Melawai. Penataan yang dilakukan secara resmi oleh Suku Dinas UMKM bertempat di Kampung Kuliner. "Nanti saya perintahkan sudin dan juga Wali Kota Jakarta Selatan untuk menata," kata Sandiaga di Pulau Tidung, Selasa (27/2).

"Selama tentunya tidak ada yang dikutip biaya dan tidak ada yang menggunakan kesempatan ini mendompleng animo dan kesuksesan dari OK OCE untuk disalahgunakan," lanjut dia.

Sandiaga mengajak masyarakat untuk tidak berburuk sangka kepada para PKL. Pemprov DKI akan melakukan pendekatan kepada mereka. Ia berharap mereka akan bersedia bergabung dengan gerakan OK OCE.

Politikus Partai Gerindra itu menampik telah memberikan izin kepada para PKL untuk berjualan di trotoar. Menurut Sandiaga, ia memang pernah mengajak mereka bergabung ke OK OCE. "Saya bilang ayo gabung OK OCE. Mungkin mereka bagian yang pernah terekspos tapi belum terjaring temen-temen di kecamatan Kebayoran Baru, kan itu Melawai," kata dia.

Sandiaga mengatakan akan memerintahkan Camat Kebayoran Baru Aroman untuk merangkul mereka. Ia juga menegaskan bahwa para pedagang tidak seharusnya mengokupasi trotoar. "Trotoar kan untuk pejalan kaki," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement