REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Polres Cimahi terus merangkul para tokoh agama yang berada di wilayah Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Polisi mengintensifkan pengamanan di rumah-rumah ibadah yang tersebar di dua wilayah tersebut. Upaya itu dilakukan untuk mencegah penganiayaan ustaz oleh orang tidak dikenal.
Peristiwa penganiayaan terhadap ustaz beberapa waktu lalu sering terjadi dan marak di berbagai wilayah. Para pelaku tidak dikenal dan dianggap gila. Polisi beberapa kali berhasil menangkap pelaku penganiayaan kepada ustaz.
Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana Suryanagara mengatakan sejauh ini di wilayah Cimahi masih kondusif (tidak ada penganiayaan terhadap ustaz atau ulama. Pihaknya bekerja sama dengan instansi terkait terus melakukan pendekatan dan merangkul tokoh agama.
"Di wilayah Cimahi kondusif, tidak ada yang menonjol. Kita antisipasi. Kami bekerjasama dengan instansi terkait baik pemda maupun TNI," ujarnya kepada wartawan di Mapolres Cimahi, Kamis (1/3).
Menurutnya, kerja sama dilakukan dengan tokoh-tokoh agama untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan seperti adanya penganiayaan terhadap ustaz. "Setiap shalat lima waktu di mesjid, kita lakukan penjagaan," ungkapnya.
Dirinya mengimbau kepada masyarakat dan anggota kepolisaan untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan terlebih dahulu menyaring informasi yang ada dan beredar. "Jangan mudah untuk menerima informasi tanpa terlebih dahulu disaring bahkan disebar dan dikomentari. Hal negatif langsung diskip saja," ungkapnya.