Jumat 02 Mar 2018 02:13 WIB

Tahun Ini, Permintaan Furniture Diharapkan Naik 10 Persen

Kalau sektor properti meningkat, permintaan produk furniture juga akan meningkat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Budi Raharjo
Pengunjung melihat salah satu produk furnitur saat pameran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengunjung melihat salah satu produk furnitur saat pameran "Exclusive Furniture Show 2015" di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Meskipun awal tahun ini daya beli masyarakat menunjukkan gejala perlambatan, tapi permintaan furniture sepanjang 2018 diprediksi akan lebih baik dibandingkan 2017. Salah satu pemain ritel furniture Head of Corporate and Marketing Communications Orang Tua (OT) Group, Harianus Zebua, berharap pertumbuhannya bisa melampaui 10 persen year on year (yoy).

Menurut Harianus, optimisme ini ada seiring pertumbuhan permintaan produk furniture kian menguat. Apalagi, mulai menggeliatnya sektor properti nasional. OT Group merupakan mitra JYSK, ritel furniture asal Denmark.

"Kalau sektor properti meningkat, permintaan produk furniture juga pasti akan meningkat," ujar Harianus pada Peresmian Gerai JYSK di Festival City Link, Bandung, belum lama ini.

Menurut Harianus, pertumbuhan properti bukan satu-satunya pendorong permintaan produk furniture. Karena, saat sektor properti mengalami stagnansi sekalipun pun, permintaan furniture tetap bertumbuh. "Furniture adalah peralatan yang digunakan harian dan kebutuhannya akan terus tumbuh seiring dengan peningkatan populasi dan pergeseran tren di tengah masyarakat," katanya.

Berdasarkan data Pusat Statistik (BPS) Januari lalu, realisasi pertumbuhan konsumsi rumah tangga mengalami perlambatan. Bahkan, angkanya mencapai titik terendah sejak lima tahun terakhir.

Namun, Harianus tetap optimistis, daya beli masyarakat tahun ini akan terus menguat. Karena, banyak faktor yang akan mendorong daya beli masyarakat, salah satunya adalah peningkatan jumlah uang beredar terkait Perhelatan Asian Games dan Pilkada di sejumlah daerah tahun ini.

Selain itu, kata dia, kian maraknya pembangunan apartemen dan rumah mungil di perkotaan, mendorong permintaan furniture bergaya minimalis. Saat ini kaum muda kelas menengah ke atas menyukai produk furniture yang simple dan mudah ditempatkan di ruang sempit sekalipun.

Pembangunan apartemen kian marak dilakukan di kota-kota besar, kata diaN otomatis kondisi itu mendorong permintaan furniture minimalis. "Salah satu yang sangat digemari adalah yang bergaya Skandinavia," katanya.

Furniture Skandinavian Style, menurut dia, umumnya memiliki design yang stylist dan multifungsi. Furniture tersebut juga tidak memakan ruang besar, sehingga sangat disukai kaum muda yang memilih tinggal di apartemen atau rumah mungil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement