Kamis 14 Sep 2023 14:01 WIB

Teten Yakin Industri Mebel Domestik Bisa Kompetitif di Pasar Global

Model kerja sama di industri mebel juga dilakukan oleh negara lain.

Red: Lida Puspaningtyas
Perajin merawat berbagai kerajinan bermotif Dayak berbahan limbah kayu mebel yang diukir di Galeri Tio Art, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (21/7/2022). Berbagai jenis kerajinan seni kriya yang memanfaatkan bahan baku dari limbah kayu mebel seperti hiasan dinding, miniatur, piala, dan aksesoris tersebut dijual dengan harga Rp25 ribu hingga Rp3,5 juta tergantung jenis dan tingkat kerumitannya.
Foto: ANTARA/Auliya Rahman
Perajin merawat berbagai kerajinan bermotif Dayak berbahan limbah kayu mebel yang diukir di Galeri Tio Art, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (21/7/2022). Berbagai jenis kerajinan seni kriya yang memanfaatkan bahan baku dari limbah kayu mebel seperti hiasan dinding, miniatur, piala, dan aksesoris tersebut dijual dengan harga Rp25 ribu hingga Rp3,5 juta tergantung jenis dan tingkat kerumitannya.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki meyakini industri mebel domestik bisa kompetitif di pasar global, mengingat Indonesia mempunyai potensi yang cukup besar dari bahan baku hingga kemampuan SDM.

"Hari ini, kita baru nomor 17 di dunia sehingga tadi Pak Presiden Joko Widodo melihat bahwa kita kan punya potensi yang cukup besar, potensi bahan baku, termasuk juga kemampuan SDM kita di bidang furnitur ini cukup baik sehingga kita kan sebenarnya bisa kompetitif di dunia," kata Teten saat jumpa pers seusai mendampingi Presiden Jokowi menghadiri IFFINA Indonesia Meubel and Design Expo 2023 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (14/9/2023).

Baca Juga

Dalam sambutannya pada pembukaan IFFINA 2023, Presiden Jokowi mengungkapkan, saat ini industri mebel Indonesia berada di peringkat 17 dunia dengan pendapatan 2,8 miliar dolar AS, padahal potensi pasar mebel dunia mencapai 766 miliar dolar AS.

Oleh karena itu, untuk bisa kompetitif, kata dia, Presiden juga mengimbau agar model bisnis industri mebel domestik dapat dikembangkan, misalnya, bermitra dengan industri mebel dari luar negeri.

"Dua hal yang saya tangkap dari sisi produksi ada transfer model bisnisnya, teknologinya, termasuk juga market-nya karena kalau kita masuk ke market Amerika, Eropa kan kita harus tahu juga market, demand-nya, seleranya, dan lain sebagainya sehingga model itu yang tadi saya kira dipesankan oleh Pak Presiden untuk diadopsi oleh para pelaku furnitur di Tanah Air," kata Teten.

Menurut dia, model kerja sama di industri mebel juga dilakukan oleh negara lain, apalagi jika ingin masuk ke pasar global.

"Vietnam juga sama, Jerman, Eropa semuanya juga sama jadi sekarang itu modelnya adalah partnership. Ini yang harus didorong, jadi tidak bisa lagi kita bikin produk sendiri-sendiri apalagi kalau mau masuk ke pasar global harus partnership," ujarnya.

Pada 2023 ini, Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) kembali menggelar IFFINA Indonesia Mebel and Design Expo 2023 setelah sebelumnya sempat vakum selama enam tahun. Penyelenggaraan IFFINA 2023 merupakan ke-10 kalinya sejak pertama kali digelar pada 2008.

IFFINA 2023 juga didukung oleh empat kementerian terkait, yakni Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif.

Dengan mengusung tema The New Sourcing Circle in Asia, IFFINA 2023 juga didukung dari berbagai asosiasi terkait, yakni ASEAN Furniture Industry Council (AFIC), Council of Asia Furniture Association (CAFA), Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII), HHimpunan Desainer Interior Indonesia (HDII), Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), dan lain-lain.

Pameran yang berlangsung pada 14-17 September 2023 tersebut akan menjadi showcase bagi para peserta pameran yang melingkupi industri terkait, yaitu furniture, craft, project design, homeware, home fabric dan serta decorative and gift.

Adapun jumlah pengunjung yang ditargetkan akan hadir ke pameran itu, yakni sekitar 10 ribu orang dengan jumlah peserta pameran mencapai 300 perusahaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement