Jumat 02 Mar 2018 15:49 WIB

Lombok Barat Kampanyekan Pilkada Damai

Seluruh ASN diharapkan menjaga pelaksanaan pilkada agar berjalan tertib dan sukses.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ratna Puspita
Pilkada (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melakukan roadshow ke sejumlah kecamatan untuk mengkampanyekan pilkada damai. Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Lobar Saswadi menyampaikan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menko Polhukam, Men PAN-RB dan KPK dalam pertemuan beberapa waktu lalu di Jakarta. 

Antara lain, seluruh ASN diharapkan memfasilitasi jalannya Pilkada serentak dan menjaga pelaksanaan pilkada agar berjalan tertib dan sukses. "Amanat dari Menko Polhukam agar kita semua taat pada aturan yang sudah dibuat. Salah satunya aturan untuk metralitas daripada seluruh ASN," ujar Saswadi saat bertemu Kepala Desa di Kecamatan Batulayar dan Gunungsari pada Kamis (1/3) kemarin.

Salah satu bentuk netralitas, lanjut Saswadi, ialah dengan mengganti foto pejawat (bupati non-aktif Fauzan Khalid) yang ada di baliho, spanduk dan lainnya. Saswadi juga mengajak para kades agar mensukseskan jalannya pilkada dengan mengantisipasi munculnya isu SARA di masyarakat.

"Mari kita dorong agar Pilkada Bupati Lombok Barat dan Pilkada Gubernur NTB berjalan sukses. Keberhasilan dari Pilkada sangat ditentukan oleh tingkat partisipasi masyarakat. Jangan sampai yang datang ke TPS nanti cuma sedikit," ucap Saswadi.

Camat Batulayar Suparlan mengaku terus berupaya mengendalikan situasi di wilayahnya. "Sampai saat ini situasi Kamtibmas di Kecamatan Batulayar masih kondusif walaupun ada dua pasangan calon bupati di wilayah ini. Hingga saat ini kondisi masih terkendali, bersama Muspika Kecamatan situasi ini masih bisa kita pertahankan," ujar Suparlan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement