Sabtu 03 Mar 2018 08:06 WIB

Trump Luncurkan 'Perang Dagang', ITC Khawatir

Trump akan kenakan tarif 25 persen untuk produk impor baja.

Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kepala Pusat Perdagangan Internasional (ITC) bergabung dengan direktur jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) soal kekhawatirannya tentang potensi perang dagang. Ini setelah Presiden AS Donald Trump berbicara mengenai penerapan tarif baja dan aluminium.

Trump mengatakan pada Kamis (1/3) bahwa dia akan mengenakan tarif 25 persen untuk produk impor baja dan 10 persen untuk aluminium guna melindungi industri AS.

Arancha Gonzalez, Direktur Eksekutif ITC mengatakan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Xinhua, "Saya khawatir dengan apa yang terjadi dalam perdagangan internasional sekarang."

"Saya tidak berpikir bahwa perang dagang bisa dimenangkan oleh siapa saja. Perang dagang adalah lose-lose game (merugikan semua pihak) karena alasan sederhana 'jika Anda melakukannya untuk saya, saya akan melakukannya untuk Anda'."

Pernyataan itu disampaikan setelah Direktur Jenderal WTO Roberto Azevedo mengatakan dalam komentarnya, "WTO jelas prihatin dengan pengumuman rencana AS untuk tarif baja dan aluminium."

"Potensi eskalasi itu nyata, seperti yang telah kita lihat dari tanggapan-tanggapan awal lainnya. Perang dagang tidak ada kepentingan seseorang."

Sebelum bergabung dengan ITC, sebuah badan pembangunan bersama WTO dan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2013, Gonzalez menjabat sebagai Kepala Staf di WTO selama delapan tahun.

Dia mengatakan bahwa dia memperhatikan pengenaan pengamanan baja oleh Amerika Serikat di bawah Presiden George W.Bush dan melihat dampak yang mereka alami antara tahun 2002 dan 2004.

"Ada kerugian bersih 200.000 lapangan kerja di AS karena tindakan tersebut, kebanyakan adalah pekerjaan di industri pengguna. Kami memiliki preseden dan kami telah melihat konsekuensi yang mengerikan."

Kanada adalah eksportir baja terbesar di pasar AS, dengan impor baja dari Kanada menyumbang 16,1 persen dari total impor baja AS pada 2017, menurut data yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan AS.

Tapi Gonzalez mencatat bahwa Kanada memiliki defisit perdagangan 2,0 miliar dolar AS dengan Amerika Serikat pada baja.

"Itu berarti lebih banyak ekspor AS Kanada daripada ekspor Kanada ke AS," katanya sambil menggelengkan kepalanya.

Dia mengatakan bahwa eksportir baja teratas ke Amerika Serikat adalah Kanada, Brazil, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Jepang, Turki dan Jerman

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement