REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan keinginannya untuk menjadi anggota Koalisi Pejalan Kaki (KPJ). Ia mengatakan apa yang saat ini diperjuangkan KPJ sesuai dengan keinginan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.
"Kita sesuai banget sama dia. Malah kalau masih buka membership sih saya mau tuh ikut koalisi itu," kata Sandiaga di Kompleks Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (2/3) malam.
Sandiaga juga ingin bertemu dengan Ketua KPJ Alfred Sitorus. Ia ingin mengajak Alfred untuk berjalan di trotoar membicarakan cara untuk mempercantik Jakarta dan memuliakan pejalan kaki.
Politikus Partai Gerindra itu juga ingin mengajak Alfred bertemu langsung dengan masyarakat. Bersama dirinya, Sandiaga ingin Alfred mendengarkan masukan masyarakat pejalan kaki.
Sebelumnya, Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus mempersoalkan rencana penggunaan hak diskresi oleh Sandiaga. Ia mengatakan diskresi yang diberikan menabrak banyak aturan, antara lain Perda Ketertiban Umum, Perda Transportasi, dan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Alfred menilai Sandiaga hanya mementingkan puluhan PKL yang berjualan. Ia justru mengabaikan keselamatan para pejalan kaki yang terpaksa melintas di badan jalan. Hanya ada 75 orang yang diselamatkan pekerjaannya. Namun, ratusan ribu orang yang akan mengakses kawasan itu tidak bisa diselamatkan nyawanya apabila tertabrak saat berjalan di badan jalan.
Secara sarkas Alfred menantang Sandiaga menggunakan hak diskresi untuk para PKL agar boleh berjualan di trotoar di depan Istana Negara.
Sandiaga mengatakan belum akan menggunakan diskresi untuk pedagang yang berjualan di trotoar Melawai. Ia mengatakan pemerintah setempat sudah menyiapkan solusi untuk menata para PKL.
"Sudah mau ditata itu ke mana-ke mana. Karena kalian (awak media) nyorotin banget gitu trus pada ketakutan gitu. Tapi bagus juga sih sekali-sekali," ujar lulusan Universitas Wichata ini.
Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga juga mengomentari kritikan bahwa diskresi untuk PKL Melawai bukan situasi mendesak. Ia justru berpikir sebaliknya.
"Menurut saya sih urgen. Karena itu kita bicara mengenai penghasilan orang, hajat hidup orang banyak gitu lho," ujar Sandiaga.