REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Partai politik pengusung pasangan calon gubenur Sulawesi Tenggara Asrun berkomitmen tetap solid menghadapi kontestasi pemilihan kepala daerah (pilkada). Kesolidan partai politik (parpol) pengusung tidak terpengaruh meski Asrun menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas tuduhan tindak pidana korupsi.
"Saya imbau partai pengusung, tim kerja, dan relawan pasangan calon gubernur Sultra Asrun-Hugua solid menyongsong perjuangan mewujudkan cita-cita menyejahterakan rakyat Sultra," kata Calon Wakil Gubernur Sultra 2018-2023 Hugua di Jakarta, Sabtu (3/3).
Kasus hukum yang menimpah Cagub Sultra Asrun patut menjadi pelajaran untuk semua karena sesungguhnya setiap orang memiliki kelalaian dalam hidupnya. "Sehingga mari kita doakan beliau tabah menjalani ujian berat tersebut," katanya.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kedua kiri) menyerahkan surat rekomendasi kepada pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tenggara Asrun (tengah) dan Hugua (kanan), 17 Desember 2017. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Dia berharap parpol pengusung, tim kerja, dan relawan Asrun-Hugua meneruskan niat Asrun untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Sultra dengan memenangkan pilkada pada 27 Juni 2018. Pasangan Asrun-Hugua diusung PDI Perjuangan, PAN, PKS, Gerindra, dan Hanura.
Ketua Tim Pemenangan Pasangan Cagub/Cawagub Asrun-Hugua, Abdurahman Shaleh, mengajak parpol pengusung, tim pemenangan, dan relawan solid meneruskan cita-cita Asrun-Hugua memimpin daerah itu lima tahun ke depan. “Kami semua harus yakini bahwa semangat Pak Asrun dan ADP yang saat ini menjalani proses hukum tetap bersama-sama rakyat Sultra," ujar Rahman Shaleh yang juga Ketua DPW PAN Sultra itu.
Asrun bersama anaknya yang juga Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra bersama dua orang pihak swasta sedang menjalani proses hukum atas tuduhan tindak pidana korupsi oleh penyidik KPK.