Rabu 07 Mar 2018 11:08 WIB

Kinerja 2017, Adaro Catatkan Pertumbuhan Laba 62 Persen

Adaro Energi berhasil pertahankan keandalan pasokan dan posisi keuangan yang sehat.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Didi Purwadi
Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir
Foto: Republika/Irfan Junaidi
Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di kuartal akhir 2017, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menunjukkan pertumbuhan laba tahunan (yoy) positif sebesar 62 persen. Hal ini ditopang pendapatan usaha dan pendapatan operasional yang juga tumbuh positif.

Presiden Direktur & Chief Executive Officer Adaro Energy, Garibaldi Thohir menyampaikan, laba inti Adaro Energy naik 62 persen secara tahunan menjadi 646 juta dolar AS dari 389 juta dolar AS pada 2016. Hal ini ditopang membaiknya sektor batu bara serta disiplin biaya dan operasional yang tinggi.

Kinerja keuangan Adaro di akhir 2017 menunjukkan peningkatan pendapatan usaha bersih tahunan sebesar 29 persen menjadi 3.258 juta dolar AS dari 2.524 juta dolar AS di akhir 2016. Hal tersebut karena kenaikan sebesar 34 persen pada harga jual rata-rata.

Divisi pertambangan dan perdagangan batubara Adaro Energi menyumbangkan 93 persen pendapatan usaha perusahaan seiring pengembangan yang berkelanjutan terhadap bisnis non batubara. Pada akhir 2017, produksi batubara

Adaro Energi mencapai 51,79 metrik ton. Sementara penjualan batubara mencapai 51,82 metrik ton, yang berasal dari seluruh tambang operasional.

Begitu pula pedapatan operasional sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang naik 47 persen menjadi 1.315 juta dolar AS dari 893 juta dolar AS. Capaian EBITDA 2017 lebih tinggi dari proyeksi Adaro pada rentang 900 juta dolar AS hingga 1.100 juta dolar AS. Hal itu didukung kenaikan harga jual rata-rata dan fokus perusahaan yang konsisten terhadap disiplin biaya di sepanjang rantai pasokan batubara.

Diakui Garibaldi, walaupun harus menghadapi tantangan cuaca buruk di sepanjang tahun, Adaro Energi berhasil mempertahankan keandalan pasokan maupun posisi keuangan yang sehat. Hal itu memungkinkan perusahaan untuk terus mendukung program-program pemerintah dalam membangun negara serta mempertahankan komitmen terhadap masyarakat di sekitar lokasi operasional melalui program-program pemberdayaan yang efektif.

''Tahun 2017 merupakan tahun yang baik untuk Adaro Energy seiring perusahaan merayakan 25 tahun operasinya dengan pencapaian kinerja yang solid berkat disiplin biaya yang tinggi dan keunggulan operasional serta dukungan sektor batu bara yang

semakin baik,'' ungkap Garibaldi melalui keterangan tertulis pada Selasa (6/3).

Karena itu, Adaro Energi memilik optimisme yang tinggi pada 2018 dan siap merespons peluang yang ditawarkan oleh momentum pasar yang sangat baik. Sehingga, Adaro Energi bisa menjaga pertumbuhan perusahaan dan tetap kontribusi positif bagi Indonesia.

Posisi keuangan perusaahaan juga terus menguat dengan likuiditas sebesar 1.497 juta dolar AS dan posisi kas bersih, sehingga Adaro Energi memiliki fleksibilitas untuk merealisasikan rencana dan memperkuat kelangsungan bisnis. Di sisi lain, Adaro Energi berkontribusi sebesar 346 juta dolar AS dalam bentuk royalti dan 428 juta dolar AS dalam bentuk pajak kepada negara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement