Jumat 09 Mar 2018 09:35 WIB

Parade Ribuan Perempuan Turki Lawan Kekerasan

Sebanyak 409 perempuan Turki dibunuh oleh lelaki pada 2017, naik dari 328 pada 2016.

Red: Nur Aini
Ribuan perempuan Turki menggelar parade melawan kekerasan untuk memperingati Hari Perempuan Sedunia, Kamis (9/3).
Foto: AP Photo/Burhan Ozbilici
Ribuan perempuan Turki menggelar parade melawan kekerasan untuk memperingati Hari Perempuan Sedunia, Kamis (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Lebih dari 2.000 perempuan pada Kamis (8/3) melancarkan parade di Istanbul Tengah untuk memperingati Hari Perempuan Internasional. Mereka memperlihatkan sikap bersatu melawan kekerasan dan pelecehan seksual yang terus dilakukan oleh lelaki.

Perempuan dari segala kelompok usia berkumpul di Bundaran Istiklal di kota itu, yang dipenuhi wisatawan, toko, kedai kopi dan bar, untuk berpawai pada malam hari kendati hujan turun.

Spanduk yang mereka bawa bertuliskan "Dunia lain mungkin saja!", "Kami mempertahankan hidup kami!", dan "Hentikan pembunuhan perempuan". Mereka juga meneriakkan slogan yang mencela kekerasan dan pembunuhan perempuan di dalam rumah.

"Hidup kami terancam, lelaki memandang diri mereka berhak mencampuri bahkan riasan kami, kami berjuang melawan pengangguran, kami menjadi objek pelecehan seksual di taman, di bus," demikian kata Didem Dogan, seorang perempuan muda.

"Kami harus bersatu dan mengeluarkan suara kami bersama-sama," kata wanita tersebut kepada Xinhua.

Sebanyak 409 perempuan dibunuh oleh lelaki pada 2017, naik dari 328 pada 2016, sementara 387 anak mengalami pelecehan seksual dan 332 perempuan menjadi objek kekerasan seksual. Data itu disiarkan oleh kelompok hak asasi perempuan, yang melacak jumlah pembunuhan di dalam rumah terhadap perempuan.

Kelompok tersebut mengatakan 33 persen pembunuhan perempuan masih belum diselesaikan tahun lalu, sementara kebanyakan sisanya dilakukan oleh suami mereka atau kerabat dekat mereka.

Data terkini memperlihatkan bahwa pada Februari saja, 47 perempuan dibunuh oleh lelaki di seluruh Turki, sedangkan pada masa yang sama 2017 jumlahnya 28.

"Malam ini milik kami, jalan-jalan milik kami," kata Idil Ozturk, perempuan muda yang berteriak dan bersiul bersama perempuan lain. "Saya mau berteriak keras dari sini dan mengatakan, 'Perempuan tidak sendirian'," katanya

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement