REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Para karyawan di perusahaan yang dipimpin Hari Darmawan menilai perintis ritel di Indonesia itu sebagai pelatih. Hari Darmawan meninggal dunia dan jenazahnya ditemukan di Sungai Ciliwung, Sabtu (10/3).
"Di mata karyawan Pak Hari sebagai sosok pelatih, yang selalu mengingatkan untuk tidak lupa kepada masyarakat dan karyawan," kata Ilham kata Senior Marketing dan Kreatif Manajer TWM Ilham Fadjriansyah di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3). Meski sudah tidak memiliki Matahari Departemen Store, kata dia, Hari Darmawan sibuk mengurus beberapa bisnisnya dan memantaunya dari Bogor.
Manajemen Taman Wisata Matahari (TWM) menduga pendiri Matahari Departemen Store Hari Darmawan terjatuh ke Sungai Ciliwung yang menyebabkannya meninggal dunia. Menurut keterangan manajemen tersebut, pada Jumat (9/3) sekitar pukul 20.30 WIB seperti biasa Hari beristirahat di salah satu vilanya yang berada di kawasan Cilember sebelum pulang ke kediamannya di kawasan Taman Wisata Matahari (TWM).
Saat kejadian arus Sungai Ciliwung cukup deras akibat hujan yang turun siang hari. Hari ingin melihat lebih dekat kondisi sungai karena kebetulan vilanya berada di sisi Sungai Ciliwung. Saat melihat kondisi sungai diduga almarhum kehilangan keseimbangan sehingga terjatuh ke sungai yang saat itu berarus deras.
"Namun harus diingat ini masih dugaan sementara," bunyi keterangan manajemen tersebut.
Pencarian dilakukan dengan penyisiran area Sungai Ciliwung dan juga melaporkan kepada Polsek Cisarua. Setelah penyisiran dilakukan tidak membuahkan hasil, karena ada beberapa area yang tidak bisa dilalui dengan berjalan kaki, akhirnya tim pencarian meminta bantuan dari Team SOAR yang merupakan rekan kerja wahana arum jeram TWM.
Team SOAR melakukan penyisiran dengan menggunakan perahu karet. Namun karena kondisi gelap dan demi keselamatan kru, pencarian dilanjutkan Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 WIB.
Sekitar jarak satu kilometer (km) dari titik awal penyisiran dekat vila almarhum, setelah 15 menit dilakukan penyisiran oleh Team SOAR, jenazah Hari Darmawan ditemukan dengan kondisi sudah meninggal dunia.
Jenazah lalu dievakuasi ke rumah persemayaman Sinar Kasih, Kota Bogor, selanjutnya diberangkatkan ke Denpasar, Bali, untuk dimakamkan oleh pihak keluarga sesuai keinginan keluarga besarnya.
Senior Marketing dan Kreatif Manajer TWM Ilham Fadjriansyah menyebutkan pada malam kejadian kondisi Hari Darmawan sedang beristirahat membaca koran di vilanya. "Mungkin beliau ada rasa penasaran karena arus Sungai Ciliwung deras, kondisi vila beliau di sisi sungai persis. Ada satu kecelakaan dimana terpeleset jatuh dan terbawa arus," kata Ilham.
Menurut Ilham belum ada saksi yang melihat kejadian. Berdasarkan apa yang dilihat, tidak ada sesuatu yang ganjil atau berfikir ke hal yang lain. Rumah Hari Darmawan berada di TWM, tetapi juga memiliki dua vila yang berjarak dua kilometer dari TWM. Saat kejadian Hari hanya bersama sopirnya di vila tersebut.
"Ketika Pak Hari masuk ruangan, privacy beliau. Diketahui sopir ketika akan mengantar sudah tidak ada di tempat sekitar pukul 21.00 sampai 21.30 WIB," kata Ilham.
Ilham mengatakan Hari memiliki riwayat penyakit jantung tetapi dalam waktu dekat tidak ada kondisi yang mengarah ke jantung, karena kondisinya sehat, kuat olahraga terutama joging. "Saya kira bukan faktor penyakit, ketindaksengajaan, mungkin salah menginjak dan lain-lain," katanya.
Hari Darmawan meninggal menjelang usia 78 tahun, berdarah Makassar dan meninggalkan seorang istri dan empat orang anak.