REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak mau membocorkan apa yang akan disampaikan pada pidato politiknya. Di akhir Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat, dijadwalkan AHY akan memberikan pidato politik.
"Kita dengar sajalah, saya tidak mau spoiler di sini, apa saja message, pesan, visi besar dan langkah-langkah Demokrat, dan tentunya, di situ AHY juga ada di dalamnya," ungkap AHY di Sentul, Bogor, Ahad (11/3).
AHY pun mensyukuri elektabilitasnya yang tinggi dalam beberapa survei partai politik. Menurutnya, elektabilitasnya yang tinggi itu merupakan perjuangan dari para kader Partai Demokrat. "Alhamdulillah, kalau bagus Alhamdulillah. Itu perjuangan kita," lanjutnya.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasanpun enggan menyampaikan materi pidato politik yang AHY akan lakukan. Menurutnya, jika hal tersebut diungkapkan sekarang, maka tidak menjadi sesuatu yang mengejutkan lagi.
"Ya kita lihat saja nanti sore. Kalau diomonigin sekarang kan bukan surprise. Kita lihat saja nanti sore," terang Syarief.
Ia menjelaskan, hari ini, kegiatan Rapimnas Partai Demokrat berupa mendengarkan aspirasi dari rakyat. Pihaknya mengundang beberapa perwakilan dari berbagai elemen masyarakat untuk kemudian menyampaikan masalah yang mereka rasakan.
Setelah masalah-masalah yang ada disampaikan, beberapa perwakilan dari Partai Demokrat dihadirkan untuk memberi solusi. "Hari ini, khuus tentang aspirasi rakyat, kemudian Partai Demokrat memberikan solusi. Nah, aspirasi rakyat ini dari semua segmen, mulai dari kesehatan, bidan, kemudian buruh, kemudian menyangkut masalah olahraga, UMKM, dan sebagainya," jelasnya.
Syarief menegaskan, rapimnas kali ini tidak membicarakan soal deklarasi pengusungan calon presiden dan calon wakil presiden. Rapimnas ini, kata dia, semata-mata sebagai konsolidasi Partai Demokrat dalam menyongsong pesta demokrasi 2018 dan 2019.
"Semata-mata adalah bagaimana konsolidasi Partai Demokrat di dalam hal bagaimana memenangkan pilkada 2018 dan pileg 2019. Itu intinya," tuturnya.