REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Seluruh delegasi Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) dari 25 KSEI yang tergabung dalam Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Regional Jateng berkumpul untuk melaksanakan Temu Ilmiah Regional (Temilreg) FoSSEI Jateng 2018 di IAIN Surakarta, Jawa Tengah, 2-4 Maret 2018.
Temilreg dilaksanakan setiap satu tahun sekali di tiap-tiap regional FoSSEI di Indonesia sebagai ajang pengukuran tingkat keilmuan yang telah didapat selama menjadi kader KSEI serta mendukung sinkronisasi ukhuwah islamiyyah antar KSEI di FoSSEI Regional.
Siaran pers FoSSEI yang diterima Republika.co.id, Sabtu (10/3) menyebutkan, Temilreg FoSSEI Jateng 2018 dikemas dalam beberapa rangkaian seperti seminar nasional, lomba olimpiade ekonomi Islam, lomba karya tulis ekonomi Islam, lomba video ekonomi Islam, lomba desain info grafis ekonomi Islam, kajian ekonomi Islam, serta diskusi regional mengenai paper ilmiah.
Mengangkat tema Optimizing Indonesia’s Socio-Techno Financial Potency for SMEs Development in Central Java, Temilreg FoSSEI Jateng 2018 kali ini fokus mengenai pertumbuhan geliat financial technology di Indonesia untuk dapat disinergikan dengan industri UMKM sebagai potensi besar ekonomi Indonesia ke depan, khususnya di Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi dengan potensi lokal untuk dapat memajukan sektor UMKM.
Hari pertama (2/3) Temilreg Jateng diawali dengan seminar nasional mengenai Financial Technology for SMEs Development. Seminar yang dihadiri lebih dari 500 peserta dari kalangan akademisi dan praktisi tersebut menampilkan nara sumber Murniati Mukhlisin dari Asosiasi Fintech Syariah Indonesia, Tamim Saefudin dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kemenkop UKM Bidang Kebijakan dan Pembiayaan Syariah, dan Tito Adji Siswantoro dari Ototitas Jasa Keuangan Solo.
Murniati Mukhlisin menguraikan perkembangan fintech syariah di Indonesia serta potensinya untuk diterapkan dalam industri UMKM. Tamim Saefudin mengupas perkembangan UMKM yang ada di Indonesia serta aspek pembiayaan yang dapat digunakan dalam bentuk syariah. Adapun Tito Adji Siswantoro membahas tentang regulasi mengenai financial technology di Indonesia.
Selepas seminar tersebut, dilanjutkan lomba olimpiade ekonomi Islam yang diikuti seluruh delegasi KSEI yang hadir. Kemudian, diskusi pimpinan regional FOSSEI Jateng dan Sarasehan bersama alumni FoSSEI.
Siaran pers itu juga menyebutkan, tim dari KSEI Forshei UIN Walisongo Semarang berhasil menyabet juara pertama lomba olimpiade ekonomi Islam disusul oleh KSEI Fosei Universitas Jenderal Soedirman, dan KSEI Jazirah Politeknik Negeri Semarang.
Kategori lomba karya tulis ilmiah ekonomi Islam dimenangkan oleh Tim KSEI FEB Universitas Diponegoro 1, Tim KSEI FEB Universitas Diponegoro 2, dan Tim KSEI Forshei UIN Walisongo Semarang.
Juara pertama kategori lomba video ekonomi Islam adalah Tim KSEI FEB Undip 1, disusul Tim KSEI Fosei Univeristas Jenderal Soedirman dan Tim KSEI FEB Undip 2.
Kategori lomba desain infografis berhasil disabet oleh Ari Yuwonodari KSEI Forshei UIN Walisongo (juara pertama), Vebrianne Werdaningrum dari KSEI FEB Universitas Diponegoro (juara kedua), dan Indra Dwijayanadari KSEI FE Universitas Negeri Semarang (juara ketiga).
Selain itu, terdapat penghargaan tambahan yakni juara favorit kategori desain info grafis yang merupakan hasil voting online warga net selama satu minggu pra Temilreg yang berhasil didapatkan oleh Mulki Hakim dari KSEI IAIN Purwokerto. Dengan hasil perolehan tersebut, KSEI FEB Universitas Diponegoro resmi menjadi juara umum pada Temilreg FoSSEI Jateng 2018 menggeser KSEI Fosei Universitas Jenderal Soedirman yang sebelumnya menjadi juara umum pada Temilreg FoSSEI Jateng 2017.