Kamis 15 Mar 2018 05:01 WIB

Tanara Diusulkan Jadi Destinasi Wisata Religi

Tanara punya tiga situs yang diharapkan bisa jadi destinasi wisata religi.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ketua MUI KH Maruf Amin (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Wimboh Santoso (ketiga kiri) serta Ketua Bank Wakaf Mikro Tanara Syamsudin (tengah) berdialog dengan petugas konter Bank saat Peluncuran Bank Wakaf Mikro Tanara di Serang, Banten, Rabu (14/3).
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ketua MUI KH Maruf Amin (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Wimboh Santoso (ketiga kiri) serta Ketua Bank Wakaf Mikro Tanara Syamsudin (tengah) berdialog dengan petugas konter Bank saat Peluncuran Bank Wakaf Mikro Tanara di Serang, Banten, Rabu (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Kecamatan Tanara diusulkan menjadi destinasi wisata religi mengingat daerah ini memiliki sejarah besar terkait Islam. Dalam kesempatan kali kedua Presiden Joko Widodo berkunjung ke Ponpes An Nawawi Tanara.

Pemimpin Pondok Pesantren An Nawawi Tanara sekaligus Ketua MUI KH Ma'ruf Amin mengatakan, Kecamatan Tanara punya tiga situs yang diharapkan bisa jadi destinasi wisata religi. Tiga situs itu adalah masjid yang berusia ratusan tahun, tempat kelahiran Syekh Nawawi, dan tempat kelahiran Syekh Abdul Karim.

Syekh Nawawi adalah ulama internasional yang melahirkan murid-murid para pendiri berbagai ormas Islam di Indonesia termasuk NU dan Muhammadiyah. Sementara Syekh Abdul Karim adalah mursyid tarekat qadiriyah naqsabandiyah dimana hampir seluruh pusat tarekat qadiriyah naqsabandiyah di Indonesia memiliki silsilah kepada Syekh Abdul Ghani.

''Umat ingin tahu tentang guru mereka dan mereka lahir di Tanara. Sehingga Tanara bisa jadi destinasi wisata religi,'' kata Kiai Ma'ruf dalam sambutan peluncuran Bank Wakaf Mikro An Nawawi Tanara di Serang, Banten pada Rabu (14/3).

Kiai Ma'ruf berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang sudah datang dua kali datang ke Pondok Pesantren An Nawawi Tanara, Banten. Yang pertama Presiden Jokowi hadir pada haul Syekh Nawawi. Yang ke dua saat meresmikan BWM An Nawawi Tanara.

''Kita bersyukur punya presiden yang suka silaturahim ke pesantren, ke ulama, dan santri,'' kata Kiai Ma'ruf.

Kiai Ma'ruf bersyukur dan bangga dengan Presiden Jokowi yang responsif terhadap aspirasi dan tuntutan umat. Respons tuntutan umat bahwa pembangunan ekonomi tidak dari atas yang munculkan konglomerasi dan diharapkan menetes ke bawah sesuai teori trickle down effect. ''Eh ternyata tidak menetes. Umat ingin pembangunan dari bawah ke atas, bottom up,'' ucap Kiai Ma'ruf.

Kongres ekonomi umat MUI merekomendasikan ekonomi Indoensia harus baru, yakni pembangunan ekonomi dari bawah. Presiden Jokowi merespons dengan program redistribusi aset dan kemitraan.

Saat aspirasi ulama ingin pesantren jadi basis ekonomi umat, Presiden Jokowi merespons dengan mendirikan BWM-BWM di berbagai pesantren. ''Alhamdulillah. Terima kasih Pak Presiden,'' kata Kiai Ma'ruf.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement