Jumat 16 Mar 2018 19:00 WIB

Puti Soekarno Diterima Jadi Anggota Aisyiyah

Aisyiyah menyatakan dukungannya terhadap program yang diusung Gus Ipul-Puti

Calon wakil gubernur Jatim Puto Guntur Soekarno berkunjung ke kantor Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur, Jumat (16/3).
Foto: istimewa/doc pribadi
Calon wakil gubernur Jatim Puto Guntur Soekarno berkunjung ke kantor Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur, Jumat (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno diterima menjadi anggota ormas Aisyiyah. Hal ini disampaikan Ketua PWA Jawa Timur Siti Dalilah Candrawati, saat menerima kunjungan Puti Guntur ke kantor Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur.

“Mbak Puti telah kita terima dengan tangan terbuka. Semoga segera mendapat kartu anggota keluarga besar Aisyiyah," kata Siti Dalilah Candrawati, Jumat (16/3) dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id.

Dalam kunjungan itu, Puti mempromosikan program-programnya di Pilkada Jawa Timur 2018. Di antaranya program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. “Seperti Program Keluarga Harapan (PKH) Super, yakni pemberian insentif untuk kepala keluarga perempuan,” kata Puti Guntur.

Program itu untuk memperluas lapangan pekerjaan. Apalagi di daerah yang punya wisata, kelak dikoneksikan dengan Seribu Desa Wisata (Seribu Dewi). Yakni, pensiotaan desa wisata, dengan pemberdayaan kelompok sadar wisata.

Selanjutnya, program Desa Cemara (desa cerdas maju sejahtera) yang merupakan program pemberian masalah pelayanan di tingkat desa. Kemudian pendidikan gratis untuk  SMA/ SMK Negeri. Serta beasiswa untuk warga miskin, dan penghafal Alquran.

Atas program-program tersebut, Siti Dalilah mengatakan program pasangan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, banyak yang beririsan dengan agenda yang dikerjakan Aisyiyah. Seperti pemberdayaan UMKM pada kaum gender, memperhatikan pendidikan, persoalan anak serta lansia.

“Meski masih calon, Mbak Puti ini pemimpin. Kalau programnya bagus, dan membawa kebaikan semua manusia, maka dia akan mendapat tempat yang baik pula,” kata Siti.

Siti juga bercerita, saat digelar Tanwir Aisyiyah, 19-21 Januari 2018, di Surabaya, diputar film yang mengisahkan Hj. Fatmawati. “Ketika itu Bu Fat menjahit bendera Merah Putih sambil menyanyikan Mars Aisyiyah,” kata dia.

Penggalan lirik Mars Aisyiyah yang dinyanyikan Bu Fat di film itu, “Wahai Warga Aisyiyah Sejati, Sadarlah Akan Kewajiban Suci, Membina Harkat Kaum Wanita, Menjadi Tiang Utama Negara...”

Sekretaris PW Aisyiyah Jawa Timur Nelly Asnifati mendoakan Puti Guntur terpilih menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur, mendampingi Gus Ipul. “Banyak program Gus Ipul dan Mbak Puti tidak jauh beda dengan Aisyiyah, dan kami telah mengerjakan. Semoga Mbak Puti ini menjadi Wakil Gubernur, nanti tinggal memperkuat kerja sama,” ucap Nelly Asnifati.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement