Sabtu 17 Mar 2018 06:31 WIB

Hendri: AHY Punya Popularitas Bagus

AHY belum membuktikan dirinya sebagai pemimpin di pemerintahan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Didi Purwadi
Komandan Satuan Bersama (Kogasma) Partai Demokrat untuk Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Selasa (6/3).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Komandan Satuan Bersama (Kogasma) Partai Demokrat untuk Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Selasa (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat dinilai harus mempertimbangkan matang-matang apabila lebih memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) daripada TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) sebagai capres pada pemilihan presiden 2019. Karena, AHY dinilai tidak memiliki pendukung massa yang riil.

''AHY bukan pemimpin daerah dan artis yang punya fanclub," ujar pendiri Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri B Satrio, kepada Republika.co.id, Jumat (16/3).

Hendri mengakui AHY memang lebih populer apabila dibandingkan dengan TGB. Namun, katanya, AHY bukan pemimpin daerah seperti TGB yang sudah terbukti sukses memimpin Nusa Tenggara Barat (NTB) selam dua periode. AHY pun tidak seperti TGB yang merupakan tokoh agama yang memiliki basis massa Islam.

Selain itu, AHY belum membuktikan dirinya sebagai pemimpin di pemerintahan atau politik. Karier cemerlang di militer tidak menjamin AHY akan sukses menjalani karier politiknya.

Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu bukti bahwa AHY belum memiliki dukungan masa yang kuat. AHY kalah di putaran pertama dari dua pesaingnya yakni Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan. ''Pilkada DKI Jakarta menjadi contoh kegagalan AHY meraup suara,'' katanya.

Sementara Wakil Sekjen DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay, pun sudah memberi sinyal. PAN kemungkinan tidak akan berkoalisi dengan Partai Demokrat jika mengusung AHY di bursa Pilpres 2019. "Kami sedang silaturahim ke parpol lain. AHY bisa jadi, tapi kemungkinan besar tidak," kata Saleh kepada Republika.co.id.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement