Kamis 22 Mar 2018 17:21 WIB

Lampung Bangun Agrowisata Kopi, Lada, dan Kakao

Lampung merupakan penghasil kopi robusta.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Salah satu kopi robusta yang dihasilkan oleh para petani di Kabupaten Lampung Barat
Foto: Muhammad Hafil/Republika
Salah satu kopi robusta yang dihasilkan oleh para petani di Kabupaten Lampung Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengembangkan agrowisata berbasis komoditas andalan Lampung yakni kopi, lada, dan kakao untuk menarik wisatawan. Sektor perkebunan masih menjadi penompan utama pertumbuhan ekonomi daerah Lampung.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Lampung Heri Suliyanto mengatakan, pengembangan agrowisata berbasis komoditas unggulan daerah masih menjadi prioritas di sektor perkebunan. ''Pengembangan agrowisata kopi, lada, dan kakao dapat menumbuhkan ekonomi daerah,'' kata Heri Suliyanto, Kamis (22/3).

Melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan Lampung, ia mengatakan akan mengembangkan agrowisata berbasis kopi di Kabupaten Lampung Barat, agrowisata berbasis lada di Kabupaten Lampung Timur, dan agrowisata kakao di Kabupaten Pesawaran. Untuk itu diharapkan dukungan dari kabupaten sentra untuk dapat mewujudkan pengembangan kawasan agrowisata tersebut, ujar mantan kepala Dinas Pendidikan Lampung tersebut.

Menurutnya, sektor perkebunan dan peternakan merupakan bagian dari sektor pertanian mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam menunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

Ia mengatakan pengembangan agrowisata di Lampung karena penghasil kopi robusta berasal dari Kabupaten Lampung Barat, penghasil lada di Kabupaten Lampung Timur, dan penghasil kakao berada di Kabupaten Pesawaran. Tiga kabupaten tersebut berpotensi pengembangan komoditas andalan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement