REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Pemerintah Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat menetapkan tiga hari masa tanggap darurat bencana banjir bandang. Masa itu bisa diperpanjang jika terjadi banjir susulan.
"Tetapi, jika melihat kondisi saat ini, apalagi airnya sudar surut maka kemungkinan masa tanggap darurat tersebut tidak akan diperpanjang," ujar Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Mamuju H Muhammad Ibrahim, ditemui di Posko Penaggulangan Korban Banjir Bandang, Jumat (23/3).
Saat ini kata Muhammad Ibrahim, personel gabungan baik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulbar dan Kabupaten Mamuju, Polri dan TNI, para relawan serta intansi lainnya, masih berkosentrasi mengumpulkan dan menyalurkan bantuan kepada warga yang menjadi korban banjir.
"Saat ini kami masih berkonsentrasi mengumpulkan dan menyalurkan bantuan kepada warga korban banjir. Di hari kedua ini, kami telah menerima banyak bantuan, baik perupa pakaian bekas, makan instans serta minuman," tuturnya.
Dari pantauan di Posko Penanggulangan Korban Banjir Bandang yang berada persis di depan BTN Haji Basir tepatnya di Jalan RE Martadina, para relawan relawan terlihat terus mengumpulkan bantuan yang diserahkan masyarakat.
Di Posko Penanggulangan Korban Banjir Bandang yang berada di sebuah ruko (rumah toko) itu juga dibangun tenda yang digunakan sebagai dapur umum untuk memasak berbagai kebutuhan bagi para korban bencana banjir bandang.
"Jadi, selama tiga hari ini masa tanggap darurat bencana banjir bandang kami bersama para relawan akan menyalurkan makanan ke 10 titik pengungsi korban banjir bandang," ucapnya.
"Korban banjir yang berada di BTN Haji basir sebanyak 1.749 jiwa, di kawasan Sese 89 orang, termasuk yang mengungsi di Mako Polres Mamuju sebanyak 156 jiwa," terang Muhammad Ibrahim.
Banjir bandang yang menerjang sebagian wilayah Kota Mamuju pada Kamis pagi itu disebabkan tingginya curah hujan yang melanda kawasan itu sejak Kamis dini hari.
Banjir disertai lumpur itu menyebakan ratusan rumah warga di lima kelurahan, yakni Kelurahan Karema, Binanga, Rimuku, dan Simboro.
"Warga korban banjir bandang yang rumahnya tidak bisa ditempati saat ini mengungsi di beberapa titik, termasuk 156 orang ditampung di Mapolres Mamuju," ujar Muhammad Ibrahim.