Selasa 27 Mar 2018 09:09 WIB

Distribusi KIA di Kabupaten Bandung Masih Jauh dari Target

Terakhir, disdukacapil menyerahkan 1.350 KIA kepada siswa sekolah SMP 1 Margahayu.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Kartu Identitas Anak
Kartu Identitas Anak

REPUBLIKA.CO.ID,  SOREANG - Penyaluran Kartu Identitas Anak (KIA) di Kabupaten Bandung sejak 2017 lalu baru mencapai 43 ribu kartu. Jumlah tersebut masih jauh dari yang ditargetkan mencapai 1.1 juta kartu dan sudah terdistribusikan pada 2020 mendatang. Terakhir, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) menyerahkan 1.350 KIA kepada siswa sekolah SMP 1 Margahayu.

Kepala Disdukcapil, Salimin mengatakan jumlah anak di Kabupaten Bandung yang berusia 0-17 mencapai 1.1 juta orang. Namun, kemampuan pemerintah daerah baru terpenuhi sekitar 43 ribu KIA, sejak 2017 lalu. Diharapkan pada 2020 mendatang seluruh anak sudah mendapatkan KIA.

"Kita sudah mengajukan pada anggaran APBD 2016 perubahan untuk sosialisasi, dan 43 ribu blanko untuk penggunaan tahun 2017, sedangkan tahun ini kita akan mencetak 300 ribu lebih KIA," ujarnya, Senin (26/3).

Ia menuturkan, membuat KIA terbilang sangat mudah. Masyarakat bisa langsung membaaa Kartu Keluarga, KTP orang tua, dan akta lahir anak dan bisa langsung datang ke Disdukcapil Kabupaten Bandung.

Menurutnya, KIA memiliki fungsi sebagai identitas anak sebagai warga negara yang memiliki hak tertentu. "KIA adalah KTP khusus anak-anak. Kalau di sekolah ada kartu pelajar, sedangkan KIA ini sifatnya umum untuk seluruh anak di Indonesia, ungkapnya.

Ketua TP PKK Kabupaten Bandung, Kurnia Agustina Dadang M. Naser berharap KIA bisa meningkatkan pendataan, perlindungan dan pelayanan publik, serta sebagai upaya memberikan perlindungan dan pemenuhan hak warga negara, khususnya anak-anak.

Selain itu menurutnya, pelayanan publik berbasis KIA, harus diterapkan di berbagai lini. Mulai dari sekolah, pelayanan transportasi hingga layanan untuk pendidikan keterampilan, dan yang terpenting adalah semua anak di Kabupaten Bandung memiliki identitas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement