Rabu 28 Mar 2018 15:45 WIB

Soal Pengusungan Gatot, Ini Jawaban PBB

Muktamar PBB masih menetapkan Yusril Ihza Mahendra sebagai capres

Rep: Umi Nur Fadilah/ Red: Bilal Ramadhan
Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Bulan Bintang (PBB) mengaku belum memposisikan mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon presiden (capres) dalam Pilpres 2019. Berdasarkan hasil keputusan muktamar partai, PBB masih menetapkan Yusril Ihza Mahendra sebagai capres.

"PBB, PAN, PKS, dan Gerindra sampai saat ini belum memposisikan Pak GT (Gatot) sebagai capres kami," kata Ketua Bidang Pemenangan PBB Sukmo Harsono kepada Republika.co.id, Rabu (28/3).

Ia menjelaskan dalam koalisi, Partai Gerindra sebagai pemimpin masih menempatkan Prabowo Subianto sebagai capres. Saat ini, ia mengatakan, partai lain belum jelas ihwal apakah akan memposisikan sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Menurut dia, rasanya kurang pas mendesak Prabowo sebagai 'King Master', sementara partai lainnya masih membahas komposisis pasangan paling pas melawan pejawat. Sukmo tak menampik nama Gatot menjadi pusat perhatian maju dalam Pilpres 2019. Sebab, Gatot terkenal sebagai tentara Islami.

Namun, ia beranggapan, sulit memasangkan Prabowo dengan Gatot. Sebab, keduanya berlatar belakang militer. Begitu dengan Anies Baswedan. Sejak diusung sebagai Gubernur DKI Jakarta, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu identik dengan Partai Gerindra.

"Maka kami akan menolak Pak Prabowo dipasangkan dengan Pak Anies," ujar Sukmo.

Ia menilai, saat ini Indonesia butuh pemimpin yang tak lagi mengandalkan keserderhanaan dan kepolosan, tetapi juga ahli management untuk mengelola ekonomi dan konflik dengan baik. Selain itu, Indonesia juga butuh pemimpin yang paham soal hukum.

"Poros Islam nasionalis baru, itu yang dibutuhkan Indonesia lima hingga 10 tahun ke depan," kata Sukmo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement