REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia penyelenggara Asian Paragames 2018 atau INAPGOC terus mensosialisasikan kejuaraan empat tahunan khusus atlet difabel di Jakarta. Salah satunya melalui "Indonesia Sport Expo and Forum (ISEF) yang akan berlangsung di ICE Serpong, Banten, 2-6 Mei.
"Asian Paragames 2018 membutuhkan banyak fasilitas dan disini (ISEF) banyak sekali perusahaan yang bisa menyediakannya. Banyak peluang untuk membantu mensukseskan Asian Paragames," kata Wakil Ketua Umum INAPGOC, Sylviana Murni, Rabu (28/3).
Menurut dia, kejuaraan olahraga terbesar di Asia khusus untuk atlet difabel membutuhkan banyak dukungan. Dengan ikut terlibat dalam ISEF yang mengambil tema "Be the Future of Sport Business", diharapkan Asian Paragames 2018 bisa lebih dikenal masyarakat.
Asian Paragames 2018 yang akan bergulir pada 6-13 Oktober 2018 akan mempertandingkan 18 cabang olahraga dan diikuti sekitar 5.000 atlet dari 43 negara. Banyaknya peserta sangat membutuhkan fasilitas dan infrastruktur yang mendukung kejuaraan empat tahunan ini.
"Mari kita sukseskan Asian Paragames. Banyak cara untuk mensukseskan kegiatan ini. Yang jelas kami terus berusaha untuk mencanangkan empat sukses yaitu sukses pelaksanaan, sukses administrasi, sukses prestasi dan sukses pemberdayaan ekonomi," kata mantan None Jakarta itu.
Direktur PT Expotama Sinergi selaku penyelenggara ISEF, Raditia Zafir Ahmad, mengatakan, pameran dan forum ISEF 2018 merupakan bentuk dukungan terhadap perkembangan industri olahraga di Indonesia.
"Pertumbuhan industri olahraga tentunya akan memunculkan industri kreatif dalam penyediaan sarana dan prasarana olahraga sehingga akan menumbuhkan daya saing baik di industri lokal ataupun internasional,"¿ kata Raditia Zafir Ahmad.
Menurut dia, ajang Asian Games dan Asian Para Games 2018 juga diharapkan menjadi momentum pertumbuhan ekonomi bagi Indonesia. ISEF bertujuan menjadi salah satu platform pertemuan para pemangku kepentingan untuk industri olahraga langsung bagi sektor swasta dan pemerintah untuk mengembangkan jaringan bisnis tidak hanya untuk pengembangan prestasi, tapi juga industri pendukungnya, termasuk pembangunan infrastruktur serta pengembangan pengelolaan potensi wisata olahraga (sport tourism).