REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Nama Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB), makin populer dalam kontestasi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019. Namun, sejauh ini belum ada partai politik yang serius untuk 'meminang' ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar Cabang Indonesia tersebut.
TGB mengatakan hal tersebut kepada wartawan usai mengisi tausiah peringatan Isra Miraj di MIN I Semarang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (29/3). Ia mengaku belum ada pembicaraan formal dengan para pimpinan parpol terkait Pilpres 2019. "Belum ada yang formal, belum ada sama sekali yang formal," ujarnya.
TGB mengakui sudah lama menjalin komunikasi dan berdiskusi dengan para pimpinan partai politik sejak dirinya masih menjabat sebagai anggota DPR RI pada periode 2004-2009. Komunikasi terus terjalin ketika ia memimpin NTB selama dua periode ini.
"Kalau diskusi-diskusi, ngobrol-ngobrol, ya kan sebagian pimpinan-pimpinan partai juga sahabat lama ketika di DPR RI 2004-2008,'' katanya. ''Dan selama bertugas sebagai gubernur, saya selama ini kan juga banyak berinteraksi dengan teman-teman pimpinan partai. Tapi, belum ada pembicaraan formal apapun terkait dengan 2019.''
Sementara, laporan hasil survei elektabilitas calon presiden untuk Pilpres 2019 oleh lembaga survei PolcoMM Institute belum lama ini menunjukkan TGB mendapatkan 1,75 persen suara. Posisinya berada di atas Anies Baswedan dengan 1,58 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 0,75 persen. Di atas TGB, terdapat nama mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dengan 3,50 persen, Prabowo Subianto 29,67 persen, serta Presiden Jokowi sebesar 49,08 persen.