REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kabupaten Solok Selatan di Sumatra Barat tampaknya tak main-main dalam membenahi sektor pariwisata. Solok Selatan terus melakukan perbaikan di sana-sini, terutama penambahan infrastruktur penunjang pariwisata seperti pengembangan homestay.
Terakhir, Presiden Joko Widodo melirik keelokan rumah gadang di Solok Selatan dan memerintahkan adanya revitaliasi dengan memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Rp 110 miliar.
Demi mendukung seluruh rangkaian pembenahan di sektor pariwisata ini, Pemerintah Kabupeten Solok Selatan meluncurkan logo dan slogan promosi baru yakni 'Heart of Minangkabau' atau 'Jantungnya Minangkabau'. Melalui branding pariwisata yang baru ini, Solok Selatan bertekad menjadi yang paling unggul dalam menyajikan destinasi wisata favorit di Sumatra Barat.
Rumah Gadang Gajah Maram di kawasan seribu rumah gadang, Solok Selatan, Suamtera Barat, Sabtu (10/2).
Dari sekian potensi yang ada, Solok Selatan mengandalkan kawasan Saribu Rumah Gadang (SRG) sebagai ikon pariwisata daerah. SRG ini lah yang ditargetkan rampung direvitalisasi pada akhir 2018.
Pembenahan industri pariwisata di Solok Selatan juga didukung oleh pemerintah pusat. April 2018 nanti, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan berkunjung ke kawasan Saribu Rumah Gadang untuk meninjau langsung proses revitalisasi terhadap 40 rumah gadang yang tergolong rusak sedang hingga parah.
"Kita semua sudah memiliki potensi tersebut. Nah tinggal sumber daya manusia, kami menggandeng BUMN (Badan Usaha Milik Negara) untuk bisa ikut terlibat dalam pengembangan wisata di Solok Selatan," ujar Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria usai peluncuran slogan dan logo, Kamis (29/3).
Sebagai langkah awal, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan menggandeng Hotel Indonesia Natour, sebuah BUMN yang merajai industri perhotelan di Indonesia. Nantinya, Hotel Indonesia Natour akan diberi kesempatan memberikan pelatihan terhadap bibit-bibit SDM asal Solok Selatan yang akan terjun langsung di industri perhotelan.
Kawasan Saribu Rumah Gadang sendiri sudah memiliki sejumlah homestay yang beroperasi sejak 2015 lalu. Dengan dilibatkannya pemain besar di industri perhotelan, diharapkan bisnis homestay di Saribu Rumah Gadang bisa memberikan pelayanan yang maksimal.
Presiden Direktur Hotel Indonesia Natour, Iswandi Said akan memanfaatkan sinergi antar-BUMN untuk mengoptimalkan promosi wisata Solok Selatan. Nantinya, promosi wisata akan melibatkan Garuda Indonesia, KAI, dan Pelni sebagai BUMN pengelola moda transportasi utama di Indonesia.
"Solok Selatan ini namanya sudah mulai bergaung di internasional. Nah, kami akan memastikan wisatawan yang tertarik ke sana mendapatkan featur yang jelas dan menarik tentang Solok Selatan," kata Iswandi.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumatra Barat, Ian Hanafiah menambahkan bahwa peminat pariwisata dari Singapura dan Malaysia mulai melirik destinasi-destinasi wisata bertemakan petualangan dan budaya. Menurutnya, Solok Selatan memiliki seluruh kriteria yang bisa menarik wisatawan dari dua negara pemasok turis asing terbanyak di Sumbar tersebut.
"Kendalanya cuma satu, karena terasa jauh dan masih sedikit tempat berhenti untuk makan belanja, dan lainnya. Kami berharap semangat Pemda bangkit untuk benahi kawasan Danau Kembar. Agar wisatawan lebih nyaman menuju Solok Selatan," jelas Ian.
Dibanding daerah lainnya di Sumatra Barat, Solok Selatan memang dianggap memiliki unlimited tourism. Solok Selatan memiliki kawasan Saribu Rumah Gadang (SRG) sebagai destinasi wisata budaya, Goa Batu Kapal, puluhan air terjun, jalur baru menuju puncak Gunung Kerinci, dan sejumlah destinsi wisata alam lainnya.