REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla merespons pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait kelompok elite. JK mengatakan, saat ini kurang relevan jika berbicara mengenai sistem perekonomian yang liberal maupun neoliberal.
JK menerangkan Amerika Serikat yang terkenal dengan sistem perekonomian liberal dan kapitalisme saat ini justru sedang gencar menerapkan proteksionisme. "Ekonomi kita terbuka, tetapi tidak se-liberal Amerika, malah Amerika sekarang (menjalankan kebijakan) proteksionisme, jadi kurang relevan lagi berbicara tentang ekonomi liberal atau tidak liberal," ujar Jusuf Kalla ketika ditemui di kantornya, Selasa (3/4).
Selain itu, Jusuf Kalla mengatakan, sistem ekonomi apapun yang diadopsi harus tetap menjaga kepentingan nasional. Artinya, sistem ekonomi tidak dibiarkan terbuka secara bebas.
"Ekonomi itu bagaimana menjaga kepentingan nasional, tidak bebas se-bebas-bebasnya, tapi ada yang menjaga kepentingan nasional," kata Jusuf Kalla.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan pidato politik di Depok, Jawa Barat,Ahad (1/4). (Republika/Iman Firmansyah)
Sebelumnya, Prabowo mengatakan kelompok elite di Indonesia bertanggung jawab atas perekonomian Indonesia saat ini. Dia menilai, para elite di pemerintahan, partai politik hingga para pengusaha turut bertanggung jawab atas terbangunnya sistem perekonomian neoliberalisme di Indonesia.
Dia menyatakan, sejak 2004, sistem ekonomi Indonesia tidak memberikan kesejahteraan bagi rakyat. Menurut dia, akibat ulah para elite di Indonesia, kini perekonomian tak berpihak kepada rakyat kecil.
Sebab, Prabowo menilai, para elitelah yang ada di dalam lingkaran pengambilan kebijakan di Indonesia. Prabowo menyadari, dirinya bagian dari elite lantaran ia adalah pemimpin partai politik.
Dulu, ia pun menyadari merupakan bagian dari elite TNI karena pernah menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat. Namun, ia mengaku sudah bertobat dan tak lagi memercayai sistem ekonomi liberal. Karena itu, Prabowo menyatakan, dirinya hadir sebagai elite politik yang memerangi sistem ekonomi liberal.