REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan tak ingin terburu-buru untuk melakukan uji coba underpass Matraman. Uji coba ruas jalan tersebut diundur satu hingga dua hari berdasarkan permintaan dari Kepala Dinas Bina Marga Yusmada Faizal.
"Kemarin Pak Yusmada lapor kepada saya ada sebuah rekayasa lalu lintas yang perlu disosialisasikan," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (3/4) malam.
Nantinya, kata Sandiaga, jalan di sekitar Rumah Sakit Tjipto Mangunkusumo (RSCM) diprediksi akan padat. Selama ini juga ada penumpukan kepadatan kendaraan di kawasan tersebut.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memberlakukan jalan dua arah di Jalan Proklamasi. Hal ini harus disosialisasikan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan satu hingga dua hari mendatang. "Jadi Pak Yus bilang akan tertunda satu dua hari lagi," kata dia.
Sandiaga menyetujui rencana tersebut. Ia mengatakan agar aspek keamanan tetap diutamakan meskipun proses pengerjaan proyek telah selesai.
Sandiaga menambahkan, saat ini marka jalan telah dipasang. Dinas Bina Marga sedang melakukan sosialisasi kepada masyarakat serta koordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Transmigrasi (Dishubtrans) serta Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya.
Sandiaga mengatakan uji coba tetap akan dilakukan pekan ini. Ia ingin sosialisasi dilakukan dengan baik sehingga masyarakat mengerti rekayasa lalu lintas yang dilakukan di sekitar kawasan tersebut.
"Jangan sampai terburu-buru dan akhirnya banyak pengguna jalan bingung," kata Sandiaga.
Sebelumnya, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan uji coba underpass Matraman, Jakarta Timur, diundur hingga Selasa (10/4). Keputusan ini diambil karena masih terdapat pengerjaan yang belum selesai di dalam underpass. Pengerjaan tersebut diperkirakan membutuhkan waktu lima hingga enam hari. Sehari sebelum uji coba juga akan dilakukan rekayasa lalu lintas.