Rabu 04 Apr 2018 11:55 WIB

Pengacara yang Berkaitan dengan Kampanye Trump Dipenjara

Pengacara tersebut telah memberikan pernyataan bohong kepada FBI.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nidia Zuraya
Presiden AS, Donald Trump
Foto: thedailybeast.com
Presiden AS, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang pengacara dijatuhi hukuman penjara 30 hari dan denda 20 ribu dolar pada Selasa (3/4) karena memberikan keterangan bohong kepada penyidik khusus Robert Mueller terkait kampanye Presiden AS Donald Trump. Pengacara bernama Alex van der Zwaan, ini diketahui pernah bekerja sama dengan mantan ketua kampanye Trump, Paul Manafort dan mantan wakil ketua Rick Gates.

Van der Zwaan merupakan warga negara Belanda dan menantu dari salah satu orang terkaya di Rusia. Dia menjadi orang pertama yang dijatuhi hukuman dalam pemeriksaan yang sedang berlangsung.

Van der Zwaan juga dijatuhi hukuman bebas bersyarat selama dua bulan yang diawasi oleh Hakim Pengadilan Distrik AS, Amy Berman Jackson. Dia mengaku bersalah pada 20 Februari ketika Mueller mengintensifkan penyelidikannya ke dugaan korupsi dan keterkaitan tim kampanye presiden Trump dan Rusia. Dia mengatakan kepada pengadilan bahwa dia menyesal atas tindakannya.

Permintaan maaf Van der Zwaan dan penjelasan pengacaranya untuk tindakan kliennya tampak tak digubris hakim. "Ini lebih dari kesalahan, itu lebih dari sesat," kata Jackson.

Pengacara berusia 33 tahun itu menikahi putri miliarder Rusia, German Khan, yang merupakan pendiri bank swasta Alfa Bank. Dia mengakui telah menahan dan menghapus email dan juga berbohong kepada agen FBI. Yaitu tentang komunikasi sebelumnya dengan Manafort yang melindungi Gates dan seseorang yang bekerja untuk Manafort di Ukraina yang diidentifikasi sebagai 'A.'

Deskripsi 'A' adalah catatan pengadilan cocok dengan Konstantin Kilimnik yang bekerja untuk perusahaan konsultan Manafort di Ukraina. Kantor Mueller telah mengatakan 'A' telah mempertahankan hubungan yang berkelanjutan dengan dinas intelijen militer Rusia dan telah berkomunikasi dengan Gates dan Van Der Zwaan selama pemilihan presiden 2016.

Hakim mengatakan Van Der Zwaan tidak seperti beberapa terdakwa yang datang sebelum dia. Dia memiliki sumber daya keuangan dan emosional untuk menghadapi masa-masa sulit.

"Yang mulia, apa yang saya lakukan salah, saya minta maaf ke pengadilan dan saya minta maaf kepada istri saya," kata Van Der Zwaan yang sebelumnya bekerja untuk Firma hukum Skadden Arps, Slate, Meagher dan Flom, kepada hakim.

Van Der Zwaan dan Gates adalah dua dari empat pria yang mengaku bersalah atas tuduhan yang diajukan oleh Mueller. Mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn dan mantan asisten kampanye Trump George Papadopoulos juga mengaku bersalah.

Sementara itu Trump menyebut penyelidikan Mueller sebagai perburuan penyihir. Dia juga membantah berkolusi dengan Moskow.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement