Rabu 04 Apr 2018 17:00 WIB

Memudarnya Kilau Bejaia

Bejaia memainkan peran penting dalam perdagangan antara Eropa dan dunia Islam.

Kota Bejaia, Aljazair
Foto: Mapio
Kota Bejaia, Aljazair

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejayaan Bejaia muncul saat berada di bawah pemerintahan Dinasti Almohad. Saat itu, dinasti ini juga mampu mencegah Bejaia jatuh ke tangan Normandia. Piri Reis, cendekiawan Muslim asal Turki, menyatakan, kota ini sangat indah.

Saat pelayaran yang dilakukan Reis tiba di wilayah Bejaia, ia meng ungkapkan, Bejaia mer upakan sebuah kota indah yang dikelilingi pepohonan dan pegunung an. Saat itu, kata dia, Bejaia diperintah oleh Abdurrahman.

Bahkan, Reis menyatakan ke kagumannya terhadap istana yang ada di sana. Sebelum akhir nya, Bejaia dikuasai oleh Spanyol pada 1510 Masehi. Mereka memaksa penduduk Bejaia meninggalkan kota dan mengungsikannya ke wilayah pegunungan.

Selang 45 tahun kemudian, Bejaia diambil alih kembali oleh Salah Reis, pada 1555 Masehi. Namun, selama dikuasai Spanyol, Bejaia mengalami kerusakan yang besar. Bahkan setelah direbut kembali, keindah an dan kemakmuran Bejaia tak bisa diwujudkan lagi. Pada 1830, Prancis tiba di wilayah Bejaia.

Tiga tahun kemudian, yaitu pada 1833, angkatan laut mereka menggempur kota tersebut hingga pemerin tahan di Bejaia menyerah ke Prancis. Meskipun Bejaia rusak berat akibat gempuran ini, perlawanan rak yat Bejaia tak pernah berhenti.

Laman Muslimheritage menyatakan, Bejaia memainkan peran penting dalam perdagangan antara Eropa dan dunia Islam. Melalui perdagangan ini pula, muncul interaksi peradaban di antara kedua belah pihak.

sumber : Islam Digest Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement