REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) mendorong sistem teknologi digital untuk mengembangkan perekonomian pada seluruh daerah di Indonesia. KAHMI bertekad melahirkan pelaku usaha milenial yang mampu menyediakan lapangan pekerjaan
"Melalui media sosial atau forum pelaku usaha bisa memperhatikan apa yang dibutuhkan," kata Presidium Majelis Nasional KAHMI Kamrussamad di Jakarta, Rabu (4/4).
Kamrussamad mengatakan penggunaan digital akan membawa dampak perubahan yang positif bagi perdagangan dunia pada masa mendatang. Berdasarkan data, Kamrussamad mengungkapkan ekonomi digital meningkat dua kali lipat pada 2018 dibanding 2008 yang mencapai dua persen dari GDP dunia.
Kamrussamad memperkirakan ekonomi digital akan tumbuh sebesar 11 persen per tahun pada lima tahun mendatang. Bahkan Kamrussamad mengaku menerima informasi sebanyak 1,8 miliar jiwa penduduk di negara "Asia Pacific Economic Cooperation" (APEC) bertransaksi online pada akhir 2015.
Kamrussamad bertekad melahirkan pelaku usaha yang milenial, mengenal teknologi dan mampu menyediakan lapangan pekerjaan. Karena saat ini, pemasaran produk akan lebih mudah dikontrol secara digital sehingga meninggalkan sistem konvensional.
Kamrussamad menyatakan beberapa daerah di Indonesia seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah dalam hal penyediaan infrastruktur jalan, jaminan suplai listrik, serta kesiapan sarana sistem transportasi laut, udara dan darat.