Jumat 06 Apr 2018 21:38 WIB

Ini Kesaksian Istri Korban Pembunuhan di Pondok Labu

Pada saat kejadian, istri korban melihat suaminya sedang dianiaya pelaku

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Bilal Ramadhan
Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu anak korban pembunuhan di Pondok Labu, Siti Maisaroh, memaparkan kronologi ketika ayahnya menjadi korban pembunuhan sadis oleh pelaku yang hingga kini belum berhasil dibekuk. Pada saat kejadian, istri korban, Sopiah (73 tahun), melihat suaminya sedang dianiaya pelaku.

Kepala korban dibenturkan beberapa kali ke dinding hingga bercucuran darah. Kemudian ditusuk hingga tewas. "Kata ibu ya dia lihat lagi dijedotin ke tembok," ujar Siti saat ditemui wartawan di kediamannya, di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (6/4).

Siti juga menyebut bahwa saat kejadian, ibunya sempat berteriak dari kamar untuk mengetahui apa yang terjadi dengan korban. Beruntung, pelaku tidak mendengar teriakan itu, dan akhirnya Sopiah bisa melarikan diri.

"Dia (Sopiah) sempat teriak, 'Diapain pak? Ada apa pak?' Tapi Alhamdulillah tuh rampok enggak liat, enggak dengar teriakan ibu, akhirnya ibu pergi aja," papar dia.

Tak hanya itu, saat dianiaya oleh pelaku, korban sempat berteriak kepada istrinya untuk meminta tolong. Namun karena ketakutan, istri korban memilih untuk mencari bantuan ke luar rumah.

"Bapak minta tolong, terus ibu pergi mindik-mindik lewat samping, buka pintu, terus teriak di jalan raya arah Cinere. Semua mobil diberhentiin," kata dia.

Sementara itu berdasarkan keterangan dari istri korban yang melihat pelaku secara samar-samar, ciri-ciri pelaku bertubuh pendek dan agak gemuk. Namun Siti tidak dapat menjelaskan apakah sempat ada perlawanan dari korban atau tidak.

"Ciri-cirinya dia bilang sih pendek agak gemuk. Kan posisi kakek tinggi ya. Enggak tahu bagaimana bapak ngelawan, saya enggak ngerti," kata dia.

Pantauan Republika.co.id, pada pukul 18.00 WIB, jalan di depan rumah korban memang terlihat sepi. Namun jalanan di seberangnya merupakan jalan raya yang selalu ramai, akan tetapi dibatasi semacam got besar.

Republika.co.id juga mencoba mengelilingi jalan di sekitar rumah korban, memang tidak terlihat pos satpam keamanan. Dan karena memang dalam sebuah komplek perumahan, penghuni rumahnya pun terlihat individualis.

Sebelumnya diberitakan, Polres Metro Jakarta Selatan mendapat laporan sebuah pembunuhan di wilayah Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (5/4) pukul 18.00 WIB, yang menewaskan salah seorang pensiunan TNI AL. Kepolisian juga belum mengetahui apakah motif pembunuhan dikarenakan merampok atau ada alasan lain.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement